Aku memilih sunyi;
Bersama jejak angin pada pepohonan,
lari dari carut marut perkotaan.Aku bukan penyindiri;
Masih duduk bersama alam berteman secangkir kopi,Kelak jika kau duduk disini
Aku akan memilih hiruk-pikuk
kita bisa bercerita tentang apa saja
bisa jadi, tentang anak-anak kita nanti
bisa saja.Namun saat ini, aku memilih sunyi.
YOU ARE READING
seumpama senja
PoetryAku tak akan mati, hingga seribu tahun lagi. Aku hidup dalam syair yang kusimpankan untukmu. Bacalah, maka aku hidup.