jendela dua pintu,
gedung baru tempatmu menimba ilmu
untukku adalah sumur rindukita janjian untuk berkenalan,
kau malu-malu hanya memandang lewat gedungmu
aku menatap dari bawah memastikan senyum itu untukku
ranum dan menggugah hasrat dalam kalbukau selalu menjadi kebiasaan untuk ku
berjalan dibawah gedung dan menatap jendela
lantai dua, gedung barukau tak lagi disitu,
duduk ditepi jendela
hanya aku yang masih begitukau telah punya tempat yang baru,
didalam hati orang baru.
YOU ARE READING
seumpama senja
PoesíaAku tak akan mati, hingga seribu tahun lagi. Aku hidup dalam syair yang kusimpankan untukmu. Bacalah, maka aku hidup.