Mencintaimu adalah anugrah untukku dan juga musibah yang datang kepadaku. Senyummu sering kali membuatku lupa akan daratan yang kupijaki. Namun juga sering membuatku terkubur mati didalamnya.
Merindukanmu adalah bahagia dan juga derita untukku. Tatapanmu yang kurindukan itu seringkali membuatku hanyut dalam angan-angan cintamu. Namun juga yang membuatku tenggelam dalam kekecewaan pada rindu tak berbalas.
Menyangimu adalah kesenangan dan kesusahan untukku. Berada disampingmu merupakan keinginan terbesarku. Namun juga yang selalu menggores luka di hatiku dengan penolakanmu. Lalu untuk cinta dan kecewaku. Hatiku telah memilih untuk tinggal di sini denganmu. Namun logika telah memintaku untuk segera pergi.
Kisah cinta ini tidaklah romantis, namun lebih miris dari kisah yang lainnya:
Adam mengelilingi Bumi demi mencari Hawa yang dipisahkan darinya . Sementara kita tidak dipisahkan oleh jarak sejengkalpun.
Romeo menegak racun demi Juliet yang ia cintai. Sementara engkau belum tentu mau mati menyusulku.
Jack membiarkan ia tenggelam bersama Kapal Titanic demi menyalamatkan Rose yang dicintainya. Sementara engkau kuajak berlayarpun enggan. Untuk cintaku,
rinduku serta sayangku.Selamat tinggal.
YOU ARE READING
seumpama senja
PoesiaAku tak akan mati, hingga seribu tahun lagi. Aku hidup dalam syair yang kusimpankan untukmu. Bacalah, maka aku hidup.