Part 14 Bat

195 23 3
                                    


Suzy berdecak kesal begitu mengetahui jika Howon tak langsung mengantarnya pulang, namja itu menghentikan mobilnya tepat didepan rumah besarnya. Masih dengan rombongan yang dibawanya untuk mencari keberadaan Suzy yang tak diketahui sebelumnya. Kini Howon bisa memastikan apa yang akan Suzy lakukan padanya, perempuan yang keras kepala dan menjunjung tinggi kedisiplinan itu akan marah sebentar lagi.

"Kenapa kau membawaku kesini oppa?" pertanyaan sarat kekesalan yang dipenuhi dengan nada ketidaksuakaan itu lolos dari bibir tebal Bae Suzy. Dan benar sekali yang sudah Howon duga perempuan itu tidak akan setuju dengan keputusannya yang meminta Suzy untuk bermalam dirumahnya.

"Kau sedang dalam keadaan terluka Suzy, setidaknya biarkan kami mengobatimu terlebih dulu."

"Aku bisa mengobatinya sendiri nanti oppa, sekarang antarkan aku pulang ke appartementku. Aku masih memiliki beberapa berkas yang harus kukerjakan untuk besok."

"Dasar perempuan gila kerja. Untung aku bisa membujuk atasanmu itu untuk tetap membawa mobilnya sendiri. Jika tidak dia pasti dapat mengetahui sifatmu yang seperti ini." Sungyeol mendorong dahi Suzy dengan telunjuknya.

"Oppa aku tak memiliki waktu, ini sudah jam 12, dan masih banyak yang harus kukerjakan. Lagi pula, aku tak meminta cuti."

"direktur bodohmu itu pasti memberimu waktu istirahat yang cukup Bae Suzy." Setelah mengatakan itu Sungyeol keluar dari mobil meninggalkan kedua orang yang masih berada didalam, pergi memasuki rumah besarnya tanpa berniat untuk membantu Suzy berdiri ataupun yang sejenisnya.

"Ish, dasar tidak berperasaan." Howon hanya tersenyum mendengar gerutuan Suzy, namja itu keluar dan berjalan kepintu belakang bermaksud untuk membantu Suzy keluar, namun gadis keras kepala tetap saja tak bisa diluluhkan.

"Ayo turun."

"Tidak mau, antarkan aku ke appartement, jika tidak aku akan tetap disini."

"Dasar keras kepala, bermalamlah disini untuk sekarang. Lihatlah keadaanmu yang terluka Bae Suzy, biarkan kami mengobatimu."

"Oppa, jangan meremehkanku. Aku bisa mengobatinya sendiri, sekarang antarkan aku pulang, jebal oppa." Howon menghela nafasnya, meladeni suzy sama saja dengan menguras kosa katanya untuk berdebat.

"Dasar yoeja cerewet, tak tau diuntung." Suzy hanya diam mengerucutkan bibirnya tanda kesal. Sedangkan tak jauh dari mereka, Myungsoo dan Sunggyu menatap tak percaya kelakuan dari dua orang itu. Myungsoo yang melihat Howon yang tak memiliki titik balik untuk menyerang lagi mencoba mendekati keduanya.

"Apa yang terjadi ?" Howon tersenyum penuh kemenangan kearah Suzy sedangkan yoeja itu menunduk dalam tak berani menatap Myungsoo.

"Katakan padanya untuk bermalam dirumahku Myungsoo-ssi, gadis keras kepala ini tetap saja ingin pulang ke appartementnya yang tak memiliki anggota selain dirinya sendiri." Myungsoo menatap Suzy yang semakin menunduk takut dan tak nyaman diperlakukan seperti itu.

"Kenapa tak mau bermalam disini ?" tanyanya halus, namja itu berjongkok menyamai tinggi Suzy yang masih duduk dikursi penumpang mobil Howon. Sunggyu hanya diam melihat kelakuan adiknya dinginnya yang mulai bersikap halus pada seorang yoeja.

"Dia ingn menyelesaikan beberapa berkas untuk urusan kantor besok." Sebelum Suzy dapat menjawab, Howon telah menyampaikannya tanpa dalih apapun. Membuat Myungsoo yang mendengar hal itu terlihat muram dan marah pada sekertarisnya itu, ia tak habis pikir dengan pa yang dipikirkan oleh seorang Bae Suzy yang lebih mementingkan pekerjaan daripada kesehatannya, apalagi jika ia melihat bekas tembakan yang masih basah dengan darah dilengan yoeja itu, membuat kekesalanya semakin memuncak. Namun, Myungsoo segera bisa mengatasi keadaan hati dan pikirannya, namja itu kembali menatap Suzy dengan lembut

Path of CaesonreastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang