Part 13 The Party 2

222 17 3
                                    


*****

"Sesungguhnya aku......" Woohyun kembali menghela nafas membuat Mijoo semakin penasaran dengan apa yang ingin namja itu sampaikan.

"Jangan membuatku penasaran Woohyun-ssi, anda bisa langsung mengatakannya, tak perlu mengulangi kata yang sama tanpa menyampaikan maksud sesungguhnya." Yoeja itu terlihat kesal dengan Woohyun.

"Dapatkah kau berjanji padaku." Mata Mijoo menyipit mengintimidasi Woohyun dengan tatapannya, membuat namja itu salah tingakah karenanya.

"Maafkan aku, bisakah kau tak tertawa ketika aku memberi tahu mu." Mijoo menghela nafasnya.

"Geure, aku berjanji tak akan tertawa. Sekarang kau bisa mengatakannya." Woohyun bersiap untuk berbicara, matanya terpejam, dan mulutnya mulai terbuka. Tapi sedetik kemudian suara, musik klasik terdengar, beberapa pasang manusia menuruni lantai dansa.

"Maukah kau berdansa denganku." Woohyun mengayunkan tangannya dan berhenti dihandapan Mijoo, menatap yoeja itu dengan kepastian, dan memintanya untuk menyambut uluran tangannya.

"Apa anda tengah mempermainkanku, Woohyun-ssi ?" namja itu menggeleng.

"Aku akan menjawabnya, jika anda mau menjadi pasangan dansaku." Mata Mijoo memincing menatap namja itu dengan penuh kekesalan, perlahan tangannya menyambut tangan Woohyun yang menandakan ia menerima tawaran dansa bersama.

Woohyun menuntun Mijoo kelantai dansa, meraih pinggang gadis itu, mengarahkan lengan seputih susu itu untuk melingkari lehernya. Woohyun menatap lembut yoeja dihadapannya. Bergerak dengan pelan mengikuti irama musik.

" Aku namja yang sangat sulit bergaul apalagi dengan perempuan, dan mungkin saja kau menjadi perempuan pertama yang bisa bertahan mengobrol denganku dalam waktu yang lumayan lama."

"Benarkah ?"

"Hem, selama ini aku hanya berkutat dengan berkas-berkas perusahaan."

"Haruskah aku bahagia karena menjadi perempuan pertama yang dapat bertahan lama denganmu." Woohyun menatap Mijoo dengan senyum tipis

"Tapi kenapa seolah kau membuatku bersaing dengan berkas-berkas itu."

Mijoo menampakkan wajah kesal yang membuat Woohyun yaris tertawa, namun dapat ia tahan.

"Aku tak pernah berfikir seperti itu, kau sendiri yang mengatakannya."

Mijoo semakin kesal mendengar perkataan Woohyun.

Keduanya kembali terdiam menatap satu sama lain, dan menemukan perasaan–perasaan aneh yang mulai timbul.

"Mijoo-ssi, kau dapat dari mana kalung itu ?"

"Kalung ini kudapatkan dari keluargaku, memangnya kenapa ?"

"Tidak, hanya saja kalung itu seperti milikku."

"Memang kau dapat kalung itu dari mana ?"

"Ini peninggalan ayahku."

"Dan terdapat misteri didalamnya." Woohyun menggangguk, namja itu memutar tubuh Mijoo kemudian menarik pinggangnya untuk mendekat

"Jadi kau mendekatiku karena hal itu."

"Apa kau berfikir seperti itu ?"

"Iya, aku berfikir kau hanya mempermainkanku." Woohyun tersenyum hingga membuat tangan Mijoo terlepas dari lehernya, yoeja itu kesal dengan senyum yang Woohyun tapilkan, ia merasa dipermainkan jika seperti itu. Mijoo melepaskan diri dari Woohyun dan mencoba pergi dari lantai dansa itu . Namun Woohyun langsung menarik tangannya, memutar tubuh itu lalu menarik pinggangnya lagi.

Path of CaesonreastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang