All Early From Here

548 30 5
                                    


AUTHOR POV

Awan tebal tengah menyelimuti kota Seoul, hujan deras serta angin kencang sedang melanda kota tersebut, tak jarang suara petir

menyambar terdengar. Badai, apakah ini badai ?, tentu saja ini adalah badai. Hari yang cerah dan matahari bersinar dengan terang hanyalah impian hari kemarin. Bagaimana tidak, semalam tim meteorology kota Seoul mengabarkan bahwa esok adalah hari yang cerah untuk memulai sesuatu yang menyenangkan. Namun, siapa sangka hari cerah yang didambakan tak pernah terjadi dihari itu.

Kecemasan terjadi dimana-mana, begitupun didalam sebuah rumah besar diujung selatan kota Seoul ini, kekhawatiran sangat terlihat jelas dalam ruang tengah rumah tersebut, bukan karena badai yang tengah terjadi melainkan seseorang namja yang berada ditengah ruangan dan terlihat sangat kesakitan.

"Arrrghh appo ..... yimo jebal tolong aku" teriaknya

"woohyun-ah bertahanlah sayang"

"Ani hiks, aku sudah tidak tahan arrrghhh appo hiks" teriaknya lagi diiringi dengan tangis dan rintihan kesakitan.

"Yeobo apakah ini tidak bisa dihentikan ?, aku sudah tidak kuat melihat woohyun seperti itu. Aku yakin itu sangat sakit, tolonglah, tolonglah dia. Aku benar-benar tidak kuat mendengar rintihannya"

"Maafkan aku, sedikitpun aku tak bisa membantu. Kristal itu hanya dapat dialihkan dengan kesamaan aliran darah, sedangkan Joohyun tak memiliki saudara, dan Woohyun adalah satu-satunya yang bisa membuatnya tenang"

"Apa maksudmu Tuan Kim?" Kini istri dari Tuan Kim itu tengah frustasi memikirkan keponakan yang tengah mempertaruhkan hidupnya ditengah sana, suaranya meninggi dan air matanya tak dapat berhenti untuk mengalir.

"Ketika seseorang memiliki Kristal itu, hanya ada dua pilihan dalam hidupnya. Pertama, jika dia ingin mempertahankan Kristal tersebut, dia harus bisa menahan setiap rasa sakit yang ditimbulkan oleh Kristal tersebut. Dan lagi-lagi usia adalah factor yang sangat mementingkan dalam kehidupan, umur Joohyun tak lagi muda untuk menahan rasa sakit tersebut, dan itulah sebabnya dia harus memilih pilihan kedua, yaitu melepaskan Kristal tersebut dan berakhir dalam kematian." Jelas tuan Kim

"Maksudmu Joohyun akan meninggal setelah melepas Kristal itu.Lalu, bagaimana dengan Woohyun?"

"Woohyun akan menggantikan Joohyun, dan menyediakan tubuhnya untuk tempat Kristal itu bereaksi."

"Apa Woohyun akan merasakan hal yang dirasakan Joohyun?"

"Nde"

"Aarrggh ..." lagi, dan lagi teriakan itu terus terdengar menyelimuti suasana ruangan dengan duka yang pasti sangat mendalam.

Ditengah ruangan itu terdapat namja paruh baya yang akan mengakhiri hidupnya, sedangakan namja yang berusia sekitar 15 tahun itu hanya dapat merintih kesakitan, Kristal itu akan mengubah garis hidupnya menjadi lebih sulit dan menyakitkan.

"Sunggyu-ya eomma sudah tidak kuat, eomma takut"

"Ini akan segera berakhir Eomma. Bersabarlah, Wooohyun pasti bisa menyelesaikannya"

"So ra maafkan eonni tidak bisa menjaga anakmu"

"Arrgh " rintihan itu semakin terdengar ketika perlahan Kristal merah dengan semburat biru diujungnya itu memasuki dada, namja yang bernama Woohyun itu .

"Ya.., cepat hentikan ini" ucap nyonya Kim yang mulai beranjak dari tempatnya duduk dan mulai mendekat kearah Woohyun

"Sunggyu-ya hentikan eommamu"tegas Tuan Kim

Path of CaesonreastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang