Chapter 22

1.5K 92 3
                                    


"Aku bosan" gumam sinb pelan

"Unnie sedang apa ya? Aku merindukannya. Lebih baik aku suruh dia kesini saja. Disini kan sedang sepi,lagipula..tidak ada eunseo juga"

Lalu sinb mengambil ponselnya dan segera mengirim pesan ke yerin

to : Yerin

unnie sedang apa? Kau,tidak merindukanku? Aku merindukanmu. Kemarilah,aku sendirian dirumah.

Saranghae❤

Sinb tidak langsung menekan tombol send. Ia terlupa sesuatu,ia kembali membaca pesannya lagi

Yerin yang sedang duduk menatap jendela luar tiba2 mendengar kalo ponselnya berbunyi. dengan malas,ia mengambil ponselnya.

Dia tersenyum sinis saat sinb mengirim pesan manis untuknya. Padahal tadi malam ia ingat jika sinb sudah memutuskannya
Dengan berat hati yerin membalas pesan sinb. Tapi saat sudah mengetik ia kembali menghapusnya lagi. Dan ia mengembalikan ponselnya ke tempat semula. Lebih tepatnya,yerin sudah mengabaikan pesan dari sinb

sinb yang menunggu balasan dari yerin sudah sangat frustasi.

"Tidak biasanya dia tidak menjawab pesanku! Apa dia sudah melupakanku?" Gumam sinb

"Arrgghh aku benar2 merindukannya!!Bagaimana jika aku kerumahnya saja? Tapi..kakiku, aaahh!! Brengsek! Kenapa harus parah seperti ini sih,aku tak peduli. Aku harus kesana!" Ucap sinb yakin

Dengan kaki yang sedang sakit,sinb berusaha bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke meja belajar untuk mengambil kunci mobilnya.

Perlahan ia melangkahkan kakinya,untuk menuruni anak tangga. Setelah sampai diluar ia langsung masuk kedalam mobil,dan melajukan mobilnya kerumah yerin

"Sepertinya akan hujan"

Sinb masih terus berjalan walau cuaca sedang buruk. Yang ia pikirkan kali ini adalah yerin

Sesampainya didepan rumah,ia segera turun. Dan..

"Dikunci? Kenapa gerbangnya dikunci? Apa mereka tidak ada dirumah? Tapi,mobil yerin ada didalam. Pasti orang tuanya sedang pergi"

Sinb menekan bel rumah yerin berkali kali tapi tak ada jawaban.

Didalam kamar,yerin yang mendengar itu hanya menutup telinganya menggunakan earphone. Dan mengabaikan suara bel tadi

Tak terasa kini hujan pun turun sangat deras,sinb masih terus menekan bel rumah yerin,karena ia yakin jika yerin ada didalam

Sekarang ia sudah mulai lemas,ia juga kedinginan karena terlalu lama terguyur hujan. Sinb sudah tidak kuat lagi. Tiba tiba

//buuukkk// tubuh sinb terjatuh ke tanah. Yaa...sinb pingsan

"Un..nniee" panggil sinb lemah

Tapi sayang sekali,yerin tak kunjung keluar. Bahkan pintu gerbangnya saja masih tetap dikunci. Mata sinb perlahan menutup dengan rapat,kini..sinb tertidur dan dibasahi air hujan.

Yerin yang merasa bosan didalam kamar. Kini ia keluar untuk mengambil air minum dan cemilan. Setelah itu ia kembali lagi ke dalam kamar dan mengunci pintunya. Kini yerin duduk didekat jendela sambil memakan cemilannya. Ia menatap keluar jendela,dilihatnya mobil sport warna hitam, sedang terparkir di depan rumahnya.

"Seperti mobilnya sinb" pikir yerin

"Ah..tidak mungkin,dia pasti sudah melupakanku"

Lalu yerin kembali duduk,dan memakan cemilannya. Tapi,perasaannya merasa khawatir kepada sinb.

ia keluar dari kamar,ia berlari menuju pintu depan. Saat ia membuka pintu,ia melihat tubuh sinb terbujur kaku diatas tanah. Dengan cepat yerin membuka gerbangnya dan membawa sinb masuk kedalam.

Yerin membaringkan sinb diatas sofa. Setelah itu ia segera mengganti pakaian sinb yang basah. Ia mengompres sinb menggunakan air hangat. Setelah itu yerin kembali ke kamar untuk membersihkan dirinya. Dan ia kembali turun keruang tengah

Kini yerin membawa sinb masuk kedalam kamarnya. Dan ia langsung membaringkan tubuh sinb diranjangnya. Yerin duduk disamping sinb sambil menatap wajahnya.

Tangan yerin mulai mengelus puncak kepala sinb dengan lembut

"Kenapa kau nekat sekali datang kesini? Aku sudah ingin melupakanmu. Kenapa kau datang lagi brengsek!" Ucap yerin pelan.

Yerin mulai menyadari kalau sebenarnya sinb sangat berharga dalam hidupnya. Tapi,kenapa sinb berani menyakitinya?

Perlahan,yerin mendekatkan wajahnya ke wajah sinb. Ia mencium bibir sinb dengan lembut,hanya menempel saja. Tidak ada pergerakan sama sekali. Lalu ia menjauhkan wajahnya dari wajah sinb

Sinb sedikit menggeliat karena perlakuan yerin. Matanya perlahan terbuka menatap seisi ruangan,dilihatnya seorang gadis yang sedang duduk disampingnya

"Unnie" panggil sinb lemah

Yerin menoleh kearah sinb, sinb bangun dan duduk diatas ranjang. Ia melihat jika mata yerin berkaca kaca

"Kenapa? Kenapa kau mengabaikan pesanku begitu saja?" Tanya sinb to the point

"Aku membencimu!" Jawab yerin dengan nada bergetar

"Apa aku telah berbuat salah?" Tanya sinb heran

"Ya"

"Apa itu?"

"Kau menyukai eunseo kan? Aku sudah tau jika kau menyetujui permintaan orangtuamu itu! Dan..bukannya kita sudah tidak ada hubungan lagi? Kemarin kau kan yang bilang sendiri kalau kita sudah putus!" Jawab yerin dengan airmata yang menetes deras

Sinb yang menyadari itu langsung menangkup wajah yerin dan menghapus air matanya dengan lembut. Ia menatap mata yerin lekat lekat

"Siapa yang bilang seperti itu? Aku tidak menyukai eunseo. Aku juga tidak menyetujui permintaan ayahku. Kapan aku bilang jika aku memutuskanmu?" Tanya sinb

"Kemarin"

"Bohong! Aku tidak berkata seperti itu padamu kan?"

"Kau mengatakannya lewat pesan" jawab yerin yang tambah menangis

"Berhentilah menangis. Kumohon,kau jelek jika seperti itu. Tunjukan pesannya padaku" suruh sinb

Yerin berdiri dan mengambil ponselnya. Dengan cepat ia menunjukkan pesan sinb kepada pemiliknya. (?)

"Aku tidak melakukan ini!" Bentak sinb

"Lalu siapa?!"

"Mungkin eunseo!" Ujar sinb

"Aku tidak akan seperti itu padamu. Dengarkan aku,aku Sangat menyayangimu. itu bukan aku. Itu pasti perbuatan eunseo,kau pasti percaya padaku kan?" Tanya sinb

"Ya"

Lalu sinb menarik yerin kedalam pelukannya
.
.
.
.
.
TBC~~

Mian kalo agak gaje/😂 kalo kurang ngefeel maap yha😁😁

Next part ada sinrin moment. Siapkan delulu kalian untuk membacanya😂😂😂

jangan lupa vote+comment👇

Paipai😘😘

Stay With Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang