Hari ini Eunwoo datang lebih pagi kesekolah karena ponselnya tertinggal di kelas. Berkali-kali ia merutuki kecerobohannya tanpa henti, tidak perduli meski penumpang di dalam bus yg ia naiki melihatnya dengan tatapan aneh. Bukannya apa tapi Eunwoo takut Nana akan marah dan salah paham karena pesannya tidak balas.
"Aiih..dasar ceroboh.." Rutuknya lagi sambil mempercepat langkah kakinya menuju sekolah yg tinggal berjarak beberapa meter lagi.
Sekolah masih tampak sepi, hanya ada satpam dan tukang bersih-bersih sekolah saja yg sibuk membersihkan halaman sekolah.
"Pagi pak.." Sapa Eunwoo saat ia melewati pos keamanan disekolahnya.
Pak satpam yg sedang meminum kopi itu balas tersenyum, "Wah..pagi juga...tumben nih datang sepagi ini..udah janjian dengan pacarnya yaa" Goda satpam itu.
Eunwoo terkekeh pelan dan menggeleng, "Tidak kok pak. Ponsel saya tertinggal jadi datang sepagi ini deh"
"Oh gitu..kirain udah janjian sama pacarnya..."
"Eh ? Emang ada yg datang duluan dari saya ya pak ?" Tanya Eunwoo kepo.
"Ada. Sudah hampir 2 bulan ini datang pagi mulu, bertepatan pas bapak buka gerbang sekolah loh"
"Siapa pak ?"
"Wah..bapak kurang tahu..tapi kalau dilihat dari seragamnya sih masih kelas 1"
Eunwoo mengangguk meski didalam hatinya ia penasaran setengah mati, jadi ia memutar langkahnya menuju gedung kelas satu setelah pamit pada satpam penjaga sekolahnya.
Ia memacu langkahnya cepat yg kini malah jadi berlari-lari kecil tidak sabaran, pemuda itu berhenti dibelokkan saat ia melihat sosok gadis mungil yg ia kenal sedang berdiri di depan mading sekolah mereka dan refleks membuatnya tersenyum.
Eunwoo hampir saja berlari menghampiri gadis itu yg ternyata adalah Nana, kalau saja ia tak melihat perubahan ekspresi gadis yg dicintainya itu. Membuatnya kembali bersembunyi dan mengerutkan kening bingung saat Nana merobek sesuatu dengan kasar dari mading itu.
Pemuda itu tidak mengerti tapi ia tahu ada yg salah, apalagi saat melihat Nana meremat kertas yg ia pegang lalu melemparnya begitu saja di tempat sampah kemudian berlari kecil menuju kelasnya.
Setelah dirasa aman, Eunwoo keluar dari belokan dan berjalan menuju tempat sampah yg dimaksud. Mengambil gumpalan kertas yg membuat gadisnya tampak begitu marah. Perlahan ia buka dan matanya membulat kaget saat membaca tulisan yg berisi umpatan dan makian tentang Nana dan keluarganya.
Pemuda itu semakin membulat saat mendapati tempelan-tempelan kertas yg sama yg memenuhi dinding-dinding lorong kelas 1.
"Sial..! Siapa yg melakukan ini ?!" Geramnya kesal lalu melepas dengan cepat semua selebaran sebelum ada yg datang dan menyebarkan gosip yg tidak -tidak lagi.
"Ada. Sudah 2 bulan ini dia selalu datang pagi mulu......."
Ucapan satpam sekolahnya membuat Eunwoo tertegun sejenak. Jangan-jangan Nana datang setiap pagi untuk melepas semua selebaran ini. Sudah 2 bulan..itu berarti hal in dimulai semenjak kasus teman sekelasnya itu, Choi Minah. Dan itu juga berarti gadis itu menanggung semua ini sendirian.
Kenapa tidak memberitahu dirinya ? Apa Nana tidak menganggap dirinya sama sekali ?
"Brengsek..!"
Eunwoo semakin mempercepat gerakan tangannya melepas semua selebaran yg menempel didinding lalu membuang semuanya ketempat sampah. Kemudian berlari seperti orang gila menuju kelas Nana.
Sesampainya disana, lagi-lagi Eunwoo terdiam saat melihat Nana sedang terduduk dipinggir meja sambil menatap keluar jendela, kedua telinganya tersumbat Earphone berwarna putih entah apa yg didengarkan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hot Daddy's (BTS) {COMPLETED}
Fanfiction"Omo..! Jin Hyung..kau bawa bayi siapa ?!! Apa dia anakmu ? Anak kita ?! Tapi..kapan kau hamil dan melahirkan ?!!!" "Astaga...lihat wajah merah dan tangan mungilnya" "Duh...pipinya menggemaskan..!!" "Dia cantik" "Kyaaaaaa..!!! Kita adopsi saja hyung...