Taehyung memukul gemas stir mobil dan semakin menginjak pedal gas, tidak memperdulikan keadaan Namjoon yg hampir mati ditempat. Ekspresinya sih boleh tenang tapi dalam hatinya Namjoon sedang menjerit bak gadis perawan. Bukannya takut tapi...demi Tuhan..laju mobil mereka tidak main-main.
Aaaaarrghh...Tuhan tolong aku..!!! Aku belum mau mati..aku masih ingin memeluk puteri cantikku dan memasuki lubang istriku...!!! Dasar alien gila, kurang belaian, sinting...!!!!
Awalnya tadi Namjoon yg menyetir tapi karena menurut Taehyung lama akhirnya gantian dia yg nyetir sekarang dan Namjoon menyesal. Speedometernya bener-bener sampai kandas dan Namjoon hanya bisa berdoa serta memasrahkan segalanya. Bersyukur jalanan lagi sepi, well..tidak ada yg mau keluar dimalam dingin seperti ini.
Sementara itu Taehyung yg emang lagi dalam suasana hati buruk benar-benar jengkel kepada bawahannya yg belum memberi kabar apapun hingga sekarang. Padahal ini baru sejam berlalu tapi terasa begitu lama bagi Taehyung.
Hingga Taehyung langsung rem mendadak saat ponselnya berdering, lagi-lagi mengabaikan Namjoon yg sedang meringis akibat jidat seksinya yg kepentok depan mobil. Sesekali ia memaki dan mengumpat tapi diabaikan.
"Sudah kau temukan ?" Nada Taehyung terdengar begitu tajam dan angkuh, seolah ia tak ingin mendengar jawaban lain selain kata iya. Membuat lawan bicaranya diujung sana tanpa sadar menelan ludah berkali-kali.
"Su-sudah Tuan..Nona saat ini berada di sebuah bangunan tua didaerah xxxx..30 menit perjalanan dari tempat anda" Jawabnya.
"Segera kesana dengan yg lainnya..aku akan tiba 20 menit lagi"
Klik.
"Bagaimana ?" Tanya Namjoon.
"Aku sudah menemukan putri kesayangan kita, kuharap ia baik-baik saja"
Dengan itu Taehyung kembali memacu mobilnya hingga mencapai kecepatan paling tinggi. Dipikirannya hanya ada Nana saja, ia bersumpah akan membunuh siapapun yg berani menyentuh putrinya seujung rambut saja.
Benar saja..malah tidak sampai 20 menit Taehyung sudah tiba didepan sebuah gedung tak terpakai yg kalau diperkirakan ada 6 lantai. Ditempat itu sudah berkumpul para bawahannya yg berjumlah sekitar 50 orang. Menurutnya tak perlu membawa banyak pasukkan jika hanya untuk mengurus tikus kecil saja.
Semua bawahannya itu langsung menghampiri Taehyung dan membungkuk hormat lalu membuka jalan membiarkan Taehyung dan Namjoon berjalan melewati mereka. Taehyung menatap nyalang bangunan tersebut, diotaknya sudah tersusun beberapa rencana yg akan dia pakai untuk memberi pelajaran orang-orang brengsek yg menculik puterinya.
"Kau yakin disini ?"
"Ne Tuan..saya 100% yakin"
Taehyung mengusak rambut merahnya kebelakang dengan angkuh, "Ayo masuk..berpencar dan cari disetiap ruangan. Temukan puteriku dan habisi siapa saja yg kalian temui, tapi sisakan satu orang untuk diinterogasi" Titah Taehyung.
"Ne Tuan.." Jawabnya lalu memberi aba-aba kepada yg lainnya untuk segera memasuki bangunan tersebut.
"Ayo hyung..perasaanku tidak enak" Ucap Taehyung lalu bergegas masuk juga diikuti Namjoon dan salah satu tangan kanan kepercayaannya, Zero.
Taehyung baru melangkah masuk saat pendengarannya menangkap suara jeritan, refleks ia langsung menoleh kearah suara dan memacu kakinya dengan cepat diikuti Namjoon dan Zero. Ruangan lantai bawah begitu luas..hingga suaranya bergema kemana-mana. Membuat Taehyung sedikit kebingungan.
"Kyaaaaaa..!!! Tidaaak..!! Menjauh dariku...!! Dadddyyyy...!!!!"
Sial, kalian apakan putriku..?!!! Geram Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hot Daddy's (BTS) {COMPLETED}
Fanfiction"Omo..! Jin Hyung..kau bawa bayi siapa ?!! Apa dia anakmu ? Anak kita ?! Tapi..kapan kau hamil dan melahirkan ?!!!" "Astaga...lihat wajah merah dan tangan mungilnya" "Duh...pipinya menggemaskan..!!" "Dia cantik" "Kyaaaaaa..!!! Kita adopsi saja hyung...