Cerita ini alurnya maju mundur. Jadi mohon dimengerti sejak awal yah.
***
"Di ladang ranjau kehidupan, kau harus siap kehilangan kedua kakimu."
Catatan Movie : Pitch Perpect 2 (2015)Kilasan masa lalu.
"Kak Harlan mau ke mana?" tanya suara manja di depan Harlan yang sedang merapikan pakaian ke dalam koper. Memasukannya asal agar cepat selesai.
"Kak Harlan?" panggil suara itu lagi dengan manja yang tak pernah luput dari intonasi suaranya. Harlan melirik lelah. Gadis di hadapannya memang sedikit manja. Ralat, sudah bukan gadis lagi. Kesuciannya sudah Harlan renggut beberapa waktu yang lalu. Dan hari ini menjadi saksi cara Harlan bertanggung jawab atas kesalahan satu malamnya. Harlan resmi menikahi wanita di depannya.
Bunga Azalea namanya. Bunga yang melambangkan kesan anggun dan lembut itu sangat jauh dari pemilik nama indah itu sekarang. Azalea di hadapan Harlan terlalu berekspresi kekanakan. Dimaklumi saja, Bunga Azalea masih berusia delapan belas tahun terlahir sebagai anak tunggal. Masih muda. Tapi sayang, Harlan telah merenggut masa muda dengan seenaknya. Azalea hamil anaknya tanpa direncanakan. Kenal dekat saja tidak. Kejadian klasik kenal satu malam.
Awalnya Harlan tak tahu, tapi Azalea bersikeras menemui Harlan dan meminta pertanggungjawaban. Azalea dengan lantang berteriak di wajah Harlan meminta tanggung jawab dan harus berani menemui ayahnya yang murka mengetahui anak gadisnya sudah berbadan dua.
Kenyataan itu membuat berbagai rencana Harlan menyongsong masa depan kacau. Menikah di usia dua puluh tiga tahun membuat Harlan sedikit melepas beberapa keinginan. Dia tak jadi melanjutkan pendidikan di luar negeri. Apalagi mendengar ancaman Azalea saat Harlan diam saja mengetahui kehamilan.
"Kalau Kakak nggak mau tanggung jawab, aku lebih baik gugurin kandungan. Ayah aku marah besar. Aku akan diusir kalau Kakak nggak mau bertanggung jawab. Aku bahkan nggak ikut ujian sekolah, Kak." Harlan ingat teriakan Azalea saat itu.
"Aku nggak takut sama ancaman Mama Kakak. Aku hamil anak Kakak. Aku nggak pernah berhubungan badan sama pria lain selain Kakak. Pokoknya nikahi aku. Setelah lahir, ceraikan aku! Lalu urus anak itu sendiri. Aku mau memulai hidup baru tanpa Kakak."
Harlan mengikuti keinginan Azalea tanpa syarat. Menikah, lalu menunggu kelahiran dan bercerai sesuai waktu yang ditentukan.
"Kak Harlan mau ke mana? Kita baru saja menikah."
Harlan berdiri tegak. "Kita pisah kamar, Lea. Kamu kira kita akan sekamar?" Lea mengangguk polos menatap berani Harlan.
"Kamu kira kita pasangan berbahagia? Ayah kamu saja nggak menerima aku dengan baik. Lalu apa yang kita harapkan? Mesra?" Harlan tak tahan untuk berkomentar remeh.
"Aku nggak mau tidur sendiri. Kak Harlan harus tidur di sini. Masa mau pisah?" Lea merampas aneka baju yang dimasukan Harlan ke dalam koper.
"Bicara mengenai sambutan, Mama Kakak juga nggak suka sama aku, tapi aku terima," bela Lea berani. Harlan kembali diam. Azalea bersama sifat kerasnya adalah hal yang tak disukai Harlan. Jelas Bunga Azalea bukan wanita kesukaan Harlan. Dia menyukai wanita lemah lembut.
"Pokoknya tidur di sini sama aku." Lea membuang koper itu ke bawah dan meninggalkan Harlan yang masih diam menahan segala emosi. Keras kepala, kekanakan dan mau menang sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rujuk?
Ficción General--- Masa lalu mereka memang pahit. Masa lalu mereka pernah terukir miris. Tidak ada cinta saat dulu, hanya atas nama tanggung jawab keduanya mau resmi hidup bersama. Mereka dua orang asing yang terpaksa menikah karena sebuah kesalahan. Dan akhirnya...