Nadine
6.45 am."Cepat bangun, atau saya tinggal"
Hampir setiap pagi. Ya suara itu lah yang selalu jadi alarm ku. Alarm yang tak pernah bisa ku matikan, alarm yang tak pernah bisa ku atur jam kerjanya tapi selalu bunyi setiap hari.
Siapa?! Yaa siapa lagi kalau bukan James Reid. Dia lah alarm setia ku. Pacar ? Bukan! Suami ? Apa lagi. Dia adalah sahabat ku, tidak! Boleh dikatakan dia itu kembaranku. Yaap twins from another parents haha. Bisa dikatakan Aku dan James udah kenal dari kami masih sama-sama jadi embrio/maaf ini lebay/. Kenal bangettt. Orang tua kami dulunya sahabatan, kemudian jadi rekan bisnis yang sama-sama sukses. Aku suka nginep dirumah James kalau orang tua ku ada bisnis di luar kota ataupun luar negeri. Tapi James tidak pernah nginep dirumahku, karena jika dia ditinggal orang tuanya kerja keluar kota atau luar negeri, dia masih ada kakaknya, Kak Erik."Nad, kamu dengar saya kan ?"
"Iyaaaa"
"Cepat atau saya tinggal"
"5 menit lagi boleh ?"
"5 menit kamu sudah terpakai sejak saya membangunkan kamu dari 30 menit yang lalu."
"Yaudah ditambah deh"
"Baiklah kamu sudah memilih"
"Oke, oke aku udah bangun. Tunggu! mandi dulu" kataku sambil berlalu ke kamar mandi.
James seperti itu memang. Dingin. Yaa itu kalau kamu baru mengenalnya. Tapi aku ? Menurutku James sosok pelindung yang super baik. Apalagi sejak bunda meninggal 3 tahun lalu. Perhatian James kepadaku lebih super lagi, ditambah Ayah sangat mempercayai James untuk menjagaku. Jangan heran kenapa James bisa membangunkan ku setiap pagi. Ya karena James selalu menjemputku kemanapun aku pergi, dan tidak hanya jemput tapi juga pulang. Termasuk berangkat kuliah seperti ini. Dan Ayah, lagi-lagi mempercayai James untuk membangunkan ku.
"Morning Ayah"
"Morning sayang, gimana tidurnya semalam?"
"Cukup" kataku sambil mengoles roti dengan selai kesukaanku. Strawberry!
"Bagaimana dengan kuliah kamu?"
"Entahlah Yah, masih sama seperti biasanya"
"Hahahaha, dan James bagaimana denganmu? Seperti biasa om titip Nadine ya. Tolong jaga Nadine untuk om."
"Pasti Om" kata James dengan senyum biasa yang selalu diberikan untuk ayah. Tenang, tulus namun tetap terlihat menghormati.
♡♡♡
Kaelan University
8.15 am.Disinilah kami, ya aku dan James berkuliah. Ini adalah kampus yang dibangun atas kerja sama antara orang tua aku dan James. Jadi secara teknis ini adalah kampus kami. Aku dan James bisa dikatakan terkenal di kampus ini. Hampir semua penghuni kampus mengenal kami, tidak terkecuali. Bukan karena kami pemilik kampus ini, ehh tapi itu salah satunya sih. Tapi yang pasti adalah karena bisa dikatakan prestasi. James adalah ketua BEM di kampus ini, dia banyak mengikuti kegiatan kampus dan aku, aku merupakan duta kampus. Aku sering mengikuti lomba antar kampus yang akhirnya menunjuk aku untuk menjadi ambasador dari kampus ku. Yaa pendidikan memang nomor satu bagi keluarga aku dan James. Jadi tidak heran bahwa kami cukup berperestasi.
"James aku mau ke toilet dulu"
"Saya antar"
"Oke" aku tidak pernah mau menolak perkataan James, entah karena kebiasaan atau karena aku malas berdebat dengannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Keep Being You ..
FanfictionBisakah kita tetap seperti ini ? Bahkan aku tidak bisa mengerti dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi. Yang aku tahu, aku hanya tidak ingin kehilanganmu. Dan yang aku mengerti, bahwa kamu selalu ada untukku. Bukankah yang ada tak perlu alasan unt...