2

546 60 10
                                    

Kaelan University
8.45 am.

Seperti biasa, setiap kedatanganku dan James pasti menjadi tontonan masyarakat kampus. Lagi-lagi aku tidak mempedulikan itu.
Aku masuk kelas dengan didahului James. Yaa hari ini kita memang ada kelas pagi, dan kelas pagi di kampus ini dimulai pukul 9 pagi. James langsung duduk dibangku yang kosong, dan aku, aku hanya berdiri menatap laki-laki yang sedang duduk dengan bahu bungkuk yang sepertinya sedang serius membaca buku tebal.

"Gila, pagi-pagi gini udah baca buku setebel itu, siapa sih dia! Sok pinter!" batinku sambil terus memperhatikannya.

Merasa terganggu, laki-laki itu mendangak dan melihatku dengan mata tajamnya, yaa mata fokus berwarna cokelat dengan alis tebal.

"Ada apa ?"

"What! Apa katanya tadi ? Ada apa ?? Disaat semua orang sibuk memperhatikan kedatanganku, dan dia hanya fokus pada bukunya. Dan sekarang berkata ada apa?. Gila nih cowo" lagi-lagi batin ku yang berbicara.

"Kamu, miskin ya?" Kataku dengan rasa sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Laki-laki itu menatapku makin tajam, tangannya mengepal. Tapi dia hanya diam.

"Jawab, selain miskin kamu juga tuli ya ? Kamu bisa pindah duduk dipojok sana, aku gak mau duduk deket orang miskin" kataku dengan sikap yang masih datar dan tanpa berdosa.

Dan semua orang dikelas serentak melihatku sambil berbisik, yaa ku tau pasti mereka sedang mencibirku. Hah peduli apa, sekilas aku melihat James yang juga sedang memperhatikan tingkah ku, tapi James hanya diam tak memberi isyarat apapun. Dan laki-laki yang ku sebut miskin itupun pindah dari tempat duduknya semula, hah aku menang! Siapa yang bisa melawanku.

"Nora"

"Nora, kamu dengar aku kan, aku manggil kamu"

"Nad, masih pagi"

"Iyaa, habis aku gak suka dia, siapa sih dia ? Anak baru ?"

"Iya dia baru."

Kemudian kami terdiam, hingga satu mata kuliah selesai.

"Ayo Nad"

"James aku mau ke perpus dulu"

"Kita makan dulu, habis itu baru saya temani kamu ke perpus"

Aku dan James berjalan menuju kantin, kemudian ..

Brukkk

"Awww"

"Nad kamu gak apa-apa" kata James panik.

Aku bertabrakan dengan laki-laki itu, laki-laki yang ku sebut miskin itu. Entah bagaimana aku bisa tabrakan dengannya, seprtinya karena aku yang tidak melihat jalan karena sibuk ngobrol dengan James, atau laki-laki itu yang terlalu banyak membawa buku sehingga dia tidak melihat jalan.

"Lo kalau jalan bisa hati-hati gak?" Kata James dengan nada marah sambil menggenggam kerah laki-laki itu.

"Santai dong, cewe lo juga gak apa-apa kan!" Katanya.

"Nad, kamu baik-baik ajah kan ? Ayo saya antar ke kelinik kampus"

"What? Klinik kampus ? Bro cewe lo cuma jatoh kesenggol gue, bukan ditabrak tronton" katanya sambil menyunggingkan senyum sinis.

"Aku gak apa-apa James, yaudah yuk kita makan ajah, gak penting juga terus berlama-lama sama cowok miskin ini" kataku.

Aku dan James berlalu meninggalkan laki-laki itu. Dan ku lihat sekilas, laki-laki itu mengepal tangannya menahan marah.

♡♡♡

"Udah dapet belum bukunya?"

"Belum nih"

"Tapi ini udah 8 buku Nad" kata James yang sedang menggendong buku-buku pilihanku.

"Itu gak cukup James" kataku sambil terus meneliti buku-buku dirak itu.

James hanya terdiam sambil mengikuti kemanapun arah ku melangkah.

"James aku capek"

"Kamu gak apa-apa? Yaudah kamu duduk dulu, biar saya ajah yang cari" kata James dengan terburu dia menyimpan buku didekapannya ke meja lalu langsung dengan sigap menghampiriku kembali.

"Yaudah aku mau duduk ajah, tapi ini gimana yaa, bukunya belum ketemu semua"

"Kita cari lagi nanti"

"Kamu benar, kita cari lagi nanti. Sekarang aku harus ke Aula kampus karena ada persiapan buat acara lusa, astaga aku lupa"

"Yaudah saya antar kamu ke Aula, habis itu saya tinggal kamu ke ruang bem yaa. Saya ada rapat"

"Iya"

Kami pergi meninggalkan perpustakaan, dan menuju Aula besar yang terletak disebelah kanan gedung utama. Aulanya besar dan luas, disana tempat diselenggarakannya acara-acara besar kampus yang harus mengunpulkan banyak orang, acara wisuda, seminar Internasional dan masih banyak lagi. Aku kesana untuk latihan persiapan kedatangan duta besar  Philippines yang akan mengajak kerja sama universitas kami dengan salah satu universitas di Philippines. Selain duta kampus, pemilik kampus dan dengan aku ada darah campuran Philippines itu alasan mengapa aku yang dipilih sebagai yang mewakili untuk menyambut duta besar itu. Yaa diluar itu semua, karena memang hanya aku yang pantas.

"Nad lo lama banget"

"Iya aku lupa, tadi aku diperpus"

"Yaudah sana cepat samperin bu Itta"

"Iya Nora sayang"

Yap Nora, sabahatku sayang yang selalu nemenin aku dikampus selain James. Aku yang memintanya untuk menemaniku di Aula. Dan dengan baiknya dia mau.

♡♡♡

"Yaudah gue balik duluan ya Nad"

"Bareng aku sama James ajah Ra"

"Gak usah, gue udah dijemput"

Kini aku sudah bersama James dan Nora. James yang sudah 30 menit lalu datang untuk menjemputku karena urusan rapatnya sudah selesai.

"Iya bareng kita aja Ra"

"Gak usah James, yaudah gue balik duluan yaa"

"Okay, hati-hati Ra"

Setelah Nora hilang dibalik pintu Aula, aku dan James pun bergegas pergi menuju parkiran. Didalam mobil seperti biasa banyak obrolan yang kita bicarakan. Kali ini topik dari obrolan kita adalah laki-laki yang ku sebut miskin itu.

"James kamu kan ketua bem, kamu banyak mengenal orang, pasti kamu tahu kan anak baru dikelas kita itu"

"Namanya Dean, Dean Putra"

"Terus terus"

"Dia mahasiswa beruntung yang bisa kuliah di kaelan University karena beasiswa"

"Kan dugaan ku tidak salah, bahwa dia itu miskin"

"Dia sebelumnya kuliah di Universitas Negeri, karena tidak sanggup lagi membayar, akhirnya dia keluar dan ikut tes beasiswa di kampus kita, karena dia masih ingin melanjutkan kuliahnya"

"Miskin ajah sombong, masih tidak suka aku dengan sikapnya yang tadi pagi"

Kemdian James hanya diam, hanya ada suara dari John Mayer yang memecah keheningan kami sampai kami tiba dirumah ku.

♡♡♡

Usai part 2 nyaa, maaf makin tidak jelas 😂 boleh kritik dan saranya qaqa 😆

Keep Being You ..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang