"Your body acts faster than your mind"
Siwon berlari keluar hotel dengan keadaan pakaian basah kuyup untuk mencari Yoona yang telah melarikan diri setelah ia meneriaki Yoona di depan banyak orang.siwon mengedarkan pandangan ke lobby tidak ada Yoona akhirnya ia berlari keluar hotel dan menuju parkiran.
"Siwon ssi!"
Teriak Liu wen yang sejak tadi juga ikut berlari mengejar Siwon.
Siwon berhenti ketika Liu wen memanggil namanya, wanita itu tersenyum pada Siwon. Ditangan Liu wen dia menggengam sebuah handuk hotel berwarna putih. Ia melangkah mengahampiri Siwon dan memberikan handuk itu ke Siwon.
"Ambilah tubuh mu basah.nanti kau sakit."
Siwon langsung meraih handuk tersebut untuk membasuh air di wajah dan lehernya.
"Gomawo Wen, tapi aku harus segera pergi mencari Yoona."
Senyum di wajah Liu wen langsung hilang seketika. Ia mengepal tangannya mencoba menahan emosinya ketika Siwon menyebut nama Yoona.
"Ouh wanita itu? Boleh aku menemani mu mencarinya?"
"Tidak perlu aku tidak ingin merepoti mu. Tapi nanti jika kau melihatnya tolong segera hubungi aku."
Belum sempat Liu wen mengatakan apa-apa Siwon langsung membuka pintu mobilnya dan melajukan mobilnya meninggalkan liu Wen yang masih berdiri mematung menatap sedih kepergian Siwon.
"Kau bilang dia bukan apa-apa dan kau bilang dia sama saja dengan wanita yang lain? Tapi kenapa kau seperti mengkhawatirkannya? Kenapa kau bersikap beda?" desis Liu wen dengan nada suara kesal.
***
Yoona memeluk dirinya sendiri yang mulai merasakan udara dingin malam hari telah masuk ketubuhnya yang masih basah.
Ia berjalan sendirian tanpa arah yang ingin ia tujuh, ia berlari dari acara pesta dengan rasa malu dan kecewa yang membuatnya sedih sehingga sampai saat ini air matanya juga masih membasahi pipinya.
Langkah kakinya mulai pelan saat ia merasa kakinya sakit dan perih. Yoona berhenti sejenak. Ia memandangi kakinya yang memakai high heels 7cm. Pantas saja jika kakinya pegal dan lecet setelah ia berjalan selama hampir setengah jam.
yoona melepas kedua sepatunya dan menjijingnya. Benar saja ternyata jari kakinya sudah lecet parah. Yoona mencoba menahan rasa perih yang ia rasa.
Yoona celingukan. Jalanan nampak sepi jarang sekali orang dan kendaraan berlalu lalang disini membuatnya sedikit merinding. Ia menundukkan kepalanya, satu hal lagi yang ia sadari yaitu dia tidak tahu mau kemana dan tidak tau alamat rumah Siwon.
Dia pernah sekali ke Seoul saat SMP ternyata seol seluas ini dan ia tidak dapat mengenali jalan-jalan asing ini.
Yoona membuka tas kecilnya untuk mencari ponsel dan dompetnya Sialnya ia tidak menemukan apapun didalam tasnya. Apakah tadi ia lupa meletakannya di dalam tas. Jadi sejak tadi ia membawa tas tangan yang isinya kosong?
Tubuh Yoona langsung lemah dan jatuh terduduk di trotoar jalan. Jadi dia harus berbuat apa? Dia harus kemana? Kenapa ia jadi sesial ini sih? yoona meratapi dirinya sendiri.
Ini semua karna Siwon. Lalaki itu yang membawanya ke pesta dan lelaki itu juga yang membiarkannya pergi. Yoona jadi menyesali keputusan menikah dengan Siwon karna Siwon tak sebaik dulu dan tak seperti yang ia harapkan.
Yoona menunduk menatap dengkul kaki kirinya yang ada bekas jahitan. Ia tersenyum kecil sambil mengusap bekas luka jahitan tersebut.
Pikirannya pun melayang membawa dirinya ke 15 tahun lalu dimana dirinya pertama kali bertemu Siwon kala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're After Marriage
Romance"Bagiku pernikahan itu adalah membangun cinta bersama, dan dilakukan sekali seumur hidup." Yoona. "Bagiku pernikahan itu sebuah paksaan atas status dan sosial. kita bisa menikah dengan siapa saja tanpa harus ada cinta." Siwon Yoona yang saat itu ber...