"The best thing in my life is falling in love with you."
"Apa Kalian sudah gila?!"
Teriak Siwon lelaki gagah dan berperawakan tinggi memaki kedua orang tuanya yang duduk berhadapan dengannya di ruang keluarga.
"Ini adalah perjanjian yang dibuat oleh almarhum araboji dengan araboji wanita itu. Kita bisa kena musibah jika melanggar janji yang sudah ditetapkan." jelas Ayah Siwon dengan penuh kesabaran.
Siwon tidak berkata apa-apa lagi tapi ia masih terlihat begitu emosi, nampak jelas dari rahangnya yang mengeras dan dadanya yang naik turun.
Siwon benar-benar dibuat pusing oleh kedua orang tuannya. Baru saja ia pulanh kerja saat tiba di rumah pukil tujuh malam kedua orang tuanya sudah ada didepan rumah siwon menunggu kepulangan putra satu-satunya.
Orang tuanya rela datang dari Incheon ke Gangnam hanya untuk menyampaikan berita yang sama sekali Siwon tak duga yaitu berita tentang perjodohan dirinya dengan seorang wanita berusia 23 tahun yang tinggal di kota Chuncheon provinsi Gangwon tempat dimana dulu kakeknya menghabiskan waktu hidupnya bersama neneknya.
Tentu saja mendengar berita itu membuat Siwon murka, pasalnya ia tidak senang jika hidupnya di atur-atur oleh orang tuanya. Ia menyukai kebebasan sejak dari remaja. Ditambah ia telah menghabiskan enam tahun hidupnya dia New york, Amerika. Kebebasan adalah nafasnya.
"Menikahlah dengan wanita pilihan Araboji, usia mu kan juga sudah akan memasuki kepala tiga. Wanita yang akan menjadi istri mu ini juga sangat cantik dan manis kok." ibu Siwon mencoba merayu lagi anaknya yang keras kepala itu.
"Tidak Eomma! Aku tidak tertarik sama sekali. Hentikan semua perjodohan konyol ini!" sahut Siwon sinis.
"Memangnya kau sudah punya calon yang akan kau nikahi dalam waktu dekat ini? Jika ada kenalkan wanita itu pada kami!"
siwon tercenga mendengar ucapan yang menantang dari ibunya. Sampai ia berdecak kesal.
Dia memang tidak punya wanita yang akan ia anggap serius dalam waktu dekat ini. Tapi Jika wanita yang hanya bermain-main dengannya banyak. Ia hanya tinggal menunjuk pakai jari lalu wanita itu akan datang dan menemaninya semalaman suntuk.Bisa saja ia menggunakan wanita dari club yang sering menemaninya minum sebegai pacarnya dihadapan orang tuanya tapi Siwon tidak berminat, ia takut malah nantinya ia disuruh menikahi sungguhan wanita club itu. Padahal ia hanya main-main saja.
"Jadi tidak ada kan? Sudahlah kau tidak ada pilihan. Minggu depan ikut kami ke Chuncheon dan bertemu dengan calon istri mu itu!" tegas ibunya pada akhirnya tetap memaksakan kehendaknya.
Siwon memijit mijit keningnya yang merasa berdenyut. Ia pusing sekali melihat ibunya yang sengotot ini. Dia tidak mau menikah apalgi menikah denga. Wanita yang bukan pilihannya.
"Apa kau masih ingin menikah dengan wanita yang kau temui di Amerika itu? Wanita yang sudah mencampakan mu dan menendangmu kembali ke korea?"
Jedeerrr...
Bak disambar petir Siwon mendengar perkataan sang Ibu. Lagi-lagi ibunya membawa-bawa wanita yang pernah sangat ia cintai semasa kuliah di Amerika. Wanita yang membuat Siwon rela tak mempedulikan nyawanya. Wanita yang membuat Siwon tidak dapat tidur nyenyak wanita yang membuat Siwon hampir gila dan sampai menjadi wanita yang ingin sekali siwon lupakan didalam hidupnya. Tapi nyatanya wanita itu masih saja menghantui hidupnya dan perasaannya hingga ia tidak bisa serius sama sekali berhubungan dengan wanita manapun sampai saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're After Marriage
Romance"Bagiku pernikahan itu adalah membangun cinta bersama, dan dilakukan sekali seumur hidup." Yoona. "Bagiku pernikahan itu sebuah paksaan atas status dan sosial. kita bisa menikah dengan siapa saja tanpa harus ada cinta." Siwon Yoona yang saat itu ber...