"Because a love can make you mad and unfeeling like a human."
Siwon menatap jam yang melingkari pergelangan tangan kanannya. Sudah pukul enam sore. Tapi ia masih belum niat beranjak dari kursi kerjanya dan pulang kerumah.Padahal sudah tidak ada pekerjaan yang harus ia selesaikan lagi. Dia malas pulang hanya karena sejak berangkat pergi ke kantor ia sempat ada pertengkaran kecil dengan Yoona.
Memang itu salahnya deluan yang iseng, membuka-buka ponsel Yoona. Dan tidak sengaja menemukan sms dari Donghae senior Yoona waktu sekolah. Dari sms yang dibaca nampaknya Donghae sangat mengkhawatirkan istrinya, ia jadi gusar sendiri. Karena menurutnya hanya dirinya yang patut khawatir terhadap Yoona.
Lagi pula lelaki bernama Donghae itu telah terang-terangan mengakui mengukai Yoona dihadapan Siwon. Itu juga alasan kenapa Siwon menjadi berang. Berani sekali pria itu menyukai istrinya. Silakan saja, kalau dia mau mati saat ini juga.
Sialnya Yoona memergokinya yang melihat-lihat ponselnya. Tadinya Siwon hanya ingin meminta penjelasan secara baik- baik dari isrtinya. Tak di sangka Siwon reaksi Yoona malah berlebihan begitu. Marah-marah padanya dan seolah-olah Siwon telah melakukan tindak kejahatan dan patut di hukum.
Sampai tadi ia pamit berangkat kerja, Yoona tetap berlaku cuek dan tidak mempedulikan Siwon sama sekali. Membuat Siwon tak tahu harus bagaimana.
Siwon berpikir sejak hari dimana Yoona sadar dari rumah sakit, Yoona berubah menjadi wanita yang cepat marah.
***
Yoona melirik jam di dinding, sudah pukul tujuh malam suaminya belum juga tiba dirumah. Yoona jadi khawatir terhadap Siwon.
Sejak Siwon berangkat kerja, dia sama sekali belum berkomunikasi dengan Siwon. Entah kenapa ia kalau melihat Siwon menjadi kesal dan mellow. Ia bukan tipe wanita pemarah sebelumnya, tapi baru di bentak Siwon sedikit saja sudah marah dan menangis.
Dia memang wanita yang cengeng tapi kali ini kadar cengengnya jadi dua kali lipat. Dia Tidak dapat mengontrol sikapnya yang jadi dramatis itu.
Yoona memutuskan untuk menelpon Siwon. Dia akan menanyakan kabar Siwon. Gini-gini ia jadi rindu suaminya. Kalau terlalu lama Siwon jauh darinya.
Yoona menempelkan ponselnya di telinga kirinya. Menunggu Siwon menerima panggilan darinya. Tak lama akhirnya Siwon mengangkat teleponnya.
"Oppa. Kau dimana?"
"Aku sudah di depan pintu."
Tak lama pintu rumahnya terbuka. Benar saja, siwon akhirnya muncul dari sana. Yoona segera menyimpan Ponselnya di atas sofa. Ia berjalan menghampiri Siwon.
"Kenapa baru pulang? Memangnya kerjaan mu sedang banyak ya? Atau kau mampir kesuatu Tempat?" tanya Yoona langsung mengekori.
Siwon menatap Yoona dengan sudut matanya. Kenapa sekarang istrinya jadi bawel begini?.
"Aku kan sedang bertanya pada mu." keluh Yoona lalu ia jadi sedih tiba-tiba.
Hanya karna siwon tidak menjawab dengan cepat pertanyaan yang ia ajukan, Yoona langsung merasa dirinya tak di hargai. Ia jadi kesal bercampur sedih dengan Sikap Siwon.
Siwon yang sadar bahwa yoona menjadi sedih mencoba menenangkan isrtinya. "Ouh ayoolah Im Yoon Ah. Jangan siksa aku dengan sikap mu yang mudah berubah-berubah ini." kata Siwon sambil mengelus lembut dua belah pipi Yoona.
"Aku memang ada banyak kerjaan dan aku tidak mampir kemana pun." jawab Siwon dengan sabar.
Yoona memandang Siwon lalu tersenyum. Melihat Yoona tersenyum dapat membuat hati Siwon sedikit sejuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're After Marriage
Romance"Bagiku pernikahan itu adalah membangun cinta bersama, dan dilakukan sekali seumur hidup." Yoona. "Bagiku pernikahan itu sebuah paksaan atas status dan sosial. kita bisa menikah dengan siapa saja tanpa harus ada cinta." Siwon Yoona yang saat itu ber...