16. Bisakah kau tak Peduli

3.1K 220 55
                                    

"You will know how the pain of jealousy is like killing you."


Yoona baru saja mematikan ponselnya dan mengakhiri pembicaraan dengan Ibunya, wajahnya jadi sendu memikirkan ucapan sang ibu yang mengatakan rindu pada dirinya.

Padahal pernikahan mereka sudah masuk bulan ke empat tapi tak pernah sekali pun ia dan Siwon berkunjung kerumah orang tuanya di Chunseon. Yoona juga merindukan kedua orang tuanya.

Saat yoona sedang melamun Siwon datang dan langsung memeluk Yoona dari belakang.

"Kau sudah bangun?"

"Hemm.."

"Kalau begitu mandilah aku akan menyiapkan sarapan untuk mu."

Yoona melepaskan tangan Siwon yang memeluk pinggangnya. Yoona memutar tubuhnya menghadap Siwon. Dia ingin mengatakan kalau ia rindu orangtuanya tapi Yoona nampak ragu. Apakah bisa ia izin kerumah orangtuanya pada Siwon?.

Siwon membelai-belai wajah Yoona dengan kembut. "Apa yang kau pikirkan?huh?"

Yoona tersenyum kaku, "bukan apa-apa, aku kedapur dulu ya.".

Yoona Tidak bisa melangkah karna Siwon memegangi bahunya dan menatap lurus kemata Yoona. " siapa tadi yang telepon?"

Yoona tidak bisa memandang wajah Suaminya, ia takut, jujur didalam hatinya Yoona kadang masih ternyiang ucapan Siwon yang mengancam keselamatan hidup orang tuanya. Makanya walaupun hubungan mereka sudah jauh lebih baik. Dia tetap tidak mau mengungkit nama orang tuanya. Dia tidak mau orangtuanya dibawa-bawa dalam urusan rumah tangganya bersama Siwon.

"Hemm.. Hanya.. Heem.." yoona nampak gugup menjawabnya.

"Eomma mu kan?" tebak Siwon. Sebenarnya dia sudah mengupingi sedikit saat keluar kamar.

Yoona langsung mengangkat kepalanya dan menatap Siwon dengan tatapan takut. "Iya."

"Ouh, benar. Jadi kenapa? Apa mereka mau berkunjung kesini? Karena merindukan mu?"

Yoona nampak berpikir-pikir sebelum menjawab pertanyaan Siwon. Tapi melihat air wajah Siwon yang sedang tenang. Mungkin ini saatnya ia harus berkata jujur. Akibatnya adalah urusan belakangan.

"Iya eomma merindukan ku dan aku juga merindukan eomma. Mereka tidak bisa ke seoul karna ongkos dan appa kan masih sering sakit-sakitan."

"Lalu?"

"Hemm kalau boleh, apakah aku boleh pulang ke Chunseon dan menginap semalam saja di sana?" tanya Yoona takut-takut.

Siwon terdiam. Siwon bahkan sudah melepaskan tangannya dari bahu Yoona. Yoona terlihat cemas menunggu jawaban dan izin dari Siwon.

"Iya tentu saja boleh. Temuilah orang tua mu." jawab Siwon akhirnya sambil tersenyum.

Melihat senyum siwon dan mendengar jawaban Siwon langsung membuat Yoona sangat gembira. Ia tidak menyangka kalau Siwon akan mengijinkannya.

"Gomawo Oppa," ucap Yoona kegirangan sambil mengayun-ayunkan tangan Siwon.

"Kapan kau ingin pulang? Biar aku ikut mengantarkan mu."

Yoona menghentikan mengayun-ayun tangan Siwon. Apa dia bilang apa? Mau ikut? Yang benar?.

"Heii kok diam ditanya."

Yooa menyengir lebar. "Apakah kita bisa ke Chunseon siang ini? Kau kerja tidak?"

"Karena berhubung ini hari sabtu, jadi aku tidak akan ke kantor."

"Jadi kita berangkat siang ini ya? Aku akan siap-siap merapikan pakaian yang mau dibawa. Eh. Tidak! aku akan memasak dulu untuk kita makan. Ehh aku akan kabari eomma dulu." saking senangnya Yoona sampai kerepotan sendiri.

We're After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang