"Yesterday for you, today is for you, and tomorrow,my love is still for you"
Siwon membuka matanya secara tiba-tiba matanya langsung menyalak terang bak burung elang di kamarnya yang gelap. nafasnya tersenggal-senggal seperti usai lari maraton."Shit!" desis Siwon kesal. Ia segera bangun dan duduk di atas kasur.
Kenapa mimpi itu masih saja terus menghantuinya? Wanita itu sudah lama sekali ia lupakan dan tak pernah ia temui tapi selama tiga tahun ini nyatanya wanita itu masih saja menghantui dirinya lewat mimpi. dan membuat hidup Siwon tak tenang.
Siwon menyalakan lampu kamarnya ia melihat jam dinding dikamarnya ternyata sudah pukul enam pagi. Karna efek minum terlalu banyak maka ia bisa terlelap dalam tidurnya dan selalu mimpi itu yang membangunkannya.
Siwon merasa tenggorokannya kering. Ia mengambil gelas diatas laci samping kasurnya tapi isinya sudah kosong membuat Siwon mendengus kesal. Mau tak mau ia melangkah keluar kamar untuk mengambil minum. Lagi pula ia sudah tidak mengantuk dan satu jam lagi ia akan berangkat ngantor.
Begitu membuka pintu kamar semerbak aroma kopi tercium oleh Siwon. Sangat harum. Siwon mengikuti aroma tersebut dan mendapati teko berisi kopi expresso dan sepiring waffle sudah tersedia disana.
Ia celingukan mencari sosok si pembuat sajian ini. Wanita itu benar-benar tidak pedulu dengan ucapan Siwon. Ia tetap menyajikan sarapan untuknya.
Siwon duduk dikursi dan menuang kopinya ke cangkir. Dengan perlahan ia mengesap kopi buatan Yoona. Tidak buruk, ternyata wanita itu jago juga dalam membuat kopi.
"Kau sudah bangun?"
Kemunculan Yoona yang tiba-tiba hampir saja membuat Siwon tersendak kopi. Rupanya Wanita itu baru saja selesai mandi terlihat dari rambutnya yang dibungkus handuk dan wajahnya yang napak fresh.
"Kau suka dengan menu sarapan kali ini? Aku baru ingat kau tinggal di Amerika selama 6 tahun pasti tipe sarapan mu seperti ini kan?"
Siwon hanya memanggutkan kepalanya ia juga mencoba waffle buatan Yoona. Sebenarnya wanita ini chef ya? Kenapa semua yang ia buat terasa enak dan cocok di indra perasa Siwon.
Melihat Yoona yang berjalan agak berjinjit membuat Siwon risih dan menatap kaki yoona yang berkelanjang kaki. Telapak kaki kanan Yoona rupanya terkena air panas semalam cukup banyak sehingga neninggalkan bekas luka bakar yang memerah.
"Kotak makan yang kemarin kau taro dimana ya?"
Kotak makan? Ah, benar Siwon baru ingat kemarin Yoona membekalinya makan siang tapi ia sama sekali tidak menyentuh kotak itu dan tak tahu apa isinya. Kotak itu pun pasti masih ada di jok belakang mobil. setelah kemarin Liu wen memergoki dirinya memakan makan siang dan mentertawakannya abis-abisan sehingga membuat Siwon dengan kasar melemparnya ke jok belakang.
"Ada di mobil, Aku tak memakannya karna aku makan diluar " jawab Siwon datar.
Terlihat yoona menelan ludahnya sendiri dan ia hanya tersenyum mendengar jawaban Siwon. Dan setelahnya ia berjalan menuju dapur dengan terpincang pincang dan mencari-cari sesuatu di kulkas.
"Jangan membuatkan ku apapun untuk makan siang itu akan sia-sia lebih baik kau obati kaki mu itu."
Yoona menunduk menatap kakinya yang terluka bakar dan masih terasa perih karna mulai membengkak.
Siwon meninggalkan Yoona ke kamarnya dan tak lama ia keluar lagi dari kamar sambil menbawa kunci mobil.
"Lepas handuk mu ayo kita ke klinik." perintah Siwon sambik berjalan menuju pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're After Marriage
Romance"Bagiku pernikahan itu adalah membangun cinta bersama, dan dilakukan sekali seumur hidup." Yoona. "Bagiku pernikahan itu sebuah paksaan atas status dan sosial. kita bisa menikah dengan siapa saja tanpa harus ada cinta." Siwon Yoona yang saat itu ber...