Hoshi

600 48 0
                                    

Aku terduduk di ruang kelasku pagi ini. Sebenarnya aku malas kuliah hari ini, tapi mau bagaimana lagi. Masa aku harus santai santai terus, aku kan sudah semester 6.

"Selamat pagi semuanya" sapa dosen bermata sipit itu

"Pagi"

"Bagaimana kabar kalian pagi ini? Saya lihat kok banyak yang murung sih? Terutama yang cewek cewek"

Haduhh ini dosen genit banget. Masih sempetnya ngegoda cewek cewek disini. Nggak inget status kali ya, kalo dia dosen?

"Kalau kalian lemes gini. Gimana ngajarnya?"

"Yaa nggak usah ngajar pak"
"Lelah pak kita"

Suara protes dari kelaspun mulai memenuhi ruangan. Aku lebih memilih untuk diam. Iya kan? Dari pada ikutan berisik. Nanti bisa bisa, itu dosen diam diam ngurangin nilai. Nggak mau ah.

"Kalo gitu kelas kali ini sesi curhat deh. Ada apa sih kalian semua ini?" Tanyanya sambil duduk di depan mejanya.

"Laper pak belom sarapan"
"Bingung mikir judul habis gini kan skripsi pak"
"Saya belom dilamar pak, padahal udah mau lulus"

Mulutnya aduh. Lamar lamar kok ngomong di kelas sini. Ya ngomong ke calonnya dong kenapa nggak ngelamar.

Ku lihat pak Hoshi cuma tertawa mendengar alasan seisi kelas. Lucu kah? Lucu kali ya? Anggep aja lucu. Tapi aku nggak ketawa? Nggak lucu dong?

Mendengar alasan mereka aku cuma memutar bola mataku berkali kali. Ada yang aneh, ada yang nggak masuk akal. Diem aja nggak bisa apa?

Aku kesini untuk belajar. Bukan untuk mendengar curhatan mereka.

"Kamu Yoo Jiah?" Tanya pak Hoshi.

"Saya kenapa pak?"

"Alasan kamu murung hari ini kenapa?" Tanyanya dengan penuh nada penekanan di setiap kalimatnya.

"Nggak ada apa apa kok pak" jawabku bohong.

"Kalau cewek udah jawab nggak ada apa apa. Berarti pasti ada apa apa. Bukan begitu cowok cowok?" Tanya pak Hoshi ke seluruh mahasiswanya di dalam kelas ini.

Memangnya aku harus cerita ke dia? Nggak kan? Diakan hanya dosen bukan guru BK. Ini kan kampus, bukan SMA. Nggak harus kan aku cerita ada apa meskipun hanya sekedar malas.

"Iyaa pak benar!"
"Bapak tau aja hati kita"
"Bapak bisa aja mentang mentang masih muda"

Suara sahut menyahut mengatakan benar mulao terdengar di telinga dari para cowok. Kelihatan banget, kalau mereka sering dengar kalimat itu dari kekasihnya.

Aku mau bilang kayak gitu ke siapa? Kalau bukan ke pak dosen ini. Jangankan kekasih, teman aja aku sulit mencari.

"Jiah jangan murung terus gitu dong. Nanti cantiknya hilang loh. Kan mending cerita, semuanya ini lagi sesi curhat"

Aku membulatkan mataku mendengar kalimat yang keluar dari mulut pak Hoshi. Judulnya aja dosen. Bentuknya kayak guru BK SMA.

"Sudah ya? Jiah nggak mau cerita sih. Jadi kita lanjutin aja mata kuliahnya hari ini. Masih ada waktu untuk saya mengajar" kata pak Hoshi. Akhirnya, aku mendengarkan hal hal yang penting.

"Yahhh pak"
"Curhat lagi dong pak"
"Pak saya masih galau nih pak belum dilamar. Bapak nggak mau ngelamar saya gitu?"

Aku memutar bola mataku lagi. Entah untuk berapa kalinya aku memutar bola mataku ini karna mendengan kalimat kalimat mereka yang tidak penting bagiku.

AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang