Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Tapi Lee Jihoon yang berstatus sebagai suamiku belum juga sampai di rumah.
Aku masih berjalan dari dapur lalu ke ruang tengah. Begitu terus, sesekali meminum air untuk menghilangkan rasa was wasku.
"Mas kamu dimana?"
Tepat saat setelah aku mengucapkan kalimat itu. Kudengar pin apartemenku berbunyi, itu menandakan bahwa suamiku sudah pulang.
Dan benar, dia pulang. Wajahnya lemas tak bertenaga.
"Sini aku bawakan mas. Mas sudah makan?" Tanyaku sambil mengambil tas kerjanya.
"Sudah"
"Mau mandi air hangat?"
"Ya"
"Biar aku siapkan"
"Aku bisa sendiri. Kau tidurlah"
Aku menghela nafas pelan mendengar kalimatnya. Kulihat dia masuk ke kamar mandi sambil membawa baju ganti dan handuknya.
Sebenarnya aku ingin tidur tapi tak bisa. Bagaimana bisa aku tidur jika suamiku sendiri masih bangun.
Ya, aku tau. Aku tau bahwa disini hanya aku yang mencintainya. Aku tau bahwa perjodohannya ini dia tentang. Tapi tidak bisakah dia mencintaiku?
Pernikahan kami sudha berjalan 8 bulan. Meskipun tidak terlihat perkembangannya secara signifikan. Tapi jika dibandingkan pertemuan pertama dan awal awal menikah ini lebih parah.
Dia bahkan tidak menyuruhku untuk tidur seperti yang dia katakan tadi. Ini sudah ada kemajuan. Dia mau melihatku, mau berbicara denganku. Dan akan lebih baik lagi jika dia mau mencintaiku.
Aku mengambil 2 gelas air putih untuk persiapan besok pagi seperti biasa. Saat aku membuka pintu kamar kulihat dia sedang duduk di meja kerjanya. Handuknya masih bertengger setia di pundaknya. Kaos dan celana training yang dia gunakan saat ini terkesan santai tapi tetap dengan auranya.
"Nggak tidur mas?" Tanyaku smabil menaruh air putih di meja nakas tempat tidur samping kiri dan kanan.
"Masih ngoreksi sama ngisi nilai" jawabnya yang masih fokus di depan komputer.
"Mau saya bantu?" Tawarku padanya
"Nggak perlu. Kamu tidur aja, ini sudah malam" jawabnya
Kuperhatikan dia lebih baik sekarang. Dia hangat dengan caranya sendiri. Walaupun aku belum tau dia mencintaiku atau tidak sekarang, tapi aku sangat bersyukur karna dia memperhatikanku.
"Kalau mas mau tidur panggil aku ya mas. Nanti aku datang" kataku sambil berjalan menuju pintu untuk kelu-
"Kamu mau kemana?"
Eh?
"Aku mau ke depan. Biar nggak ganggu mas disini" kataku sambil tersenyum menatapnya
"Kamu nggak tidur?" Tanyanya sambil menatapku tanpa ada ekspresi sedikitpun
"aku tidur kalau mas tidur. Aku keluar dulu ya, mau nonton tv" ku langkahkan lagi kakiku.
Tapi~
"Bantuin aku aja" mendengar kalimat tersebut, aku langsung berhenti.
Ku balikkan badanku dan tersenyum padanya. Dia masih setia menatapku.
"Iyaa, aku bantuin mas" aku mendekatinya, menarik kursi dan duduk di depan meja kerjanya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
All
RandomDosen: 1. Jeonghan ✔️ 2. Joshua✔️ 3. Hoshi✔️ 4. Woozi (Lee Jihoon)✔️ 5. Wonwoo ⚠️✔️ 6. Dokyeom✔️ 7. Vernon (Choi Hansol) ✔️ Guru: 1. S.Coups (Choi Seungcheol)✔️ 2. Jun✔️ 3. The 8 (Seo Myungho) ✔️ 4. Mingyu ✔️ 5. Seungkwan ✔️ 6. Dino (Lee Chan)