(3) i miss you

26 2 0
                                    

Untuk Tania aka Ara. Mulai dari sini aku pakai Ara ya

" Dia kembali, kenapa dia harus kembali disaat aku sudah melupakannya? Kenapa dia harus kembali disaat aku sudah terbiasa sebagai Tania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Dia kembali, kenapa dia harus kembali disaat aku sudah melupakannya? Kenapa dia harus kembali disaat aku sudah terbiasa sebagai Tania." guman Ara sedih. Ia berusaha menahan emosinya agar ia tak menangis. Namun, air mata itu perlahan menetes dari pelupuk matanya.

"Tan, lo nangis? lo nggak apa kan? Luka lo sakit ya " Ara menggeleng segera menghapus air matanya. Vika menghampiri temannya itu.

"Nggak, tadi mata gue kena debu. Jadi perih nih" ucapnya berbohong.

"Oh ya udah, gue balik kerja dulu. Lo sana gih bawa minuman itu ke ruangan tadi."
Ara belum membawa pesanan mereka. Sepertinya hari ini akan berlalu dengan sangat lambat.

"Vik bisakah kamu menggantikanku membawa minuman ini? Aku minta tolong Vik. Aku mohon gantikan aku ya. Sebagai imbalannya aku akan membelikanmu tas yang sangat kau impikan itu bagaimana?" Ara berusaha membujuk Vika. Vika menggeleng menyesal.


"Sorry Tan gue nggak bisa. Gue harus bawa minuman ini ke meja itu dan lo tahu sendiri siapa di meja itu" Ara mengangguk paham setelah melihat siapa yang menunggu Vika. Pria itu adalah kekasih Vika yang sangat posesif. Semenjak mereka berpacaran Vika tidak diperbolehkan membawa minuman selain meja dia. Kenapa bos tidak menegur? Yah karena dia adalah bos diatas bos alias pemilik asli Club ini. Oke masalah Vika kita ceritakan nanti saja, sekarang bagaimana caranya agar ia tidak bertemu Bagas kembali.

" Eh lo mintak tolong Wendy aja. Dia lagi santai di gudang. Bilang aja lo nggak bisa jalan jauh karena kaki lo luka" ucap Vika mengerling nakal. Idenya boleh juga. Ara pun bergegas mencari Wendy.

" Wen, aku boleh minta tolong. Tolong bantu aku bawa pesana ini ke ruang VIP. Kaki aku lagi luka jadi aku nggak bisa naik tangga " Ara berusaha menampilkan ekspresi kesakitan dengan memelas.

" Hemmm, baiklah. Lo pulang aja hari ini. Gue denger dari Vika lo habis kecelakaan ya. Ntar biar gue yang ijinin ke bos. Tapi lusa lo bantun gue ya, gue mau ambil libur lusa. Gimana?"

Tampa berpikir panjang Ara mengangguk setuju. " Thanks ya Wen. Lo emang pengertian sekali" ucap Ara senang. Setidaknya hari ini ia bisa menghindar dari Bagas. Dan semoga Bagas tak mencarinya lagi.

***

Bagas kembali ke ruangan VIP tadi. Setelah kepergian Ara ia segera menghubungi seseorang untuk mencari informasi tentang Ara atau yang kini di kenal dengan nama Tania.

"Ckck gue yakin lo bukan dari toilet. Lo habis ngejar Tania kan?" ucap Cakra telak setelah Bagas kembali. Bagas hanya tersenyum kecil. Ia tak ada niat untuk menjelaskan kepada temannya. Sedangkan kulihat cewek yang bernama Vira senyum-senyum tak jelas ke arahnya. Sebaiknya ia segera pergi dari ruangan ini.

"Bro, gue balik duluan ya. Ada urusan mendadak." Tanpa menunggu jawaban dari Cakra ia kembali keluar dari ruangan tersebut.

" Temen lo boleh juga, gue boleh mintak no Hpnya" ucap gadis bernama Vira itu ke Cakra

Hug MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang