18: Divorce

3.7K 305 30
                                    

Pagi ini seorang driver mengantarkan barang-barang Irene seperti tas, dompet dan handphone yang ditinggalkannya di apartemen Changsub. Ini pasti Changsub yang mengirimkan.

Baru saja Irene mengecek handphonenya, ada telepon masuk dari Changsub.

Langsung saja Irene mengangkat telepon itu, karena menurut Irene masih banyak hal yang harus dibicarakan diantara mereka.

"Halo."

"Halo."

"Rin?"

"Makasih ya udah kirim barang-barangnya."

"Oh.. iya."

Untuk beberapa detik, terjadi keheningan.

"Aku nggak pengen ngomong banyak. Aku cuma pengen kamu anggap kita nggak pernah ketemu." Kata Irene.

"Rin?"

"Aku salah, kamu salah dan hubungan kita juga salah. Makanya aku gak mau ingat-ingat lagi."

"Tapi--"

"Akhir-akhir ini aku selalu bergantung sama kamu. Aku berterima kasih karena kamu mau ngedengerin keluh kesah aku. Tapi, sekarang aku sadar itu bukan cinta, itu cuma pelarian. Makanya mulai sekarang aku harap kita nggak pernah ketemu lagi."

Setelah ngomong panjang lebar, Irene memutus sambungan teleponnya dan langsung menghapus dan memblokir nomer Changsub. Irene terlalu malu untuk sekedar berbicara apalagi harus bertemu lagi dengan Changsub.

Sementara itu di belakang Irene ada Suho yang mendengar semuanya. Hatinya lega walaupun masih merasakan sakit.

"Kok belum ganti baju?" Seru Irene saat melihat Suho sudah selesai mandi, tapi masih belum berganti pakaian kerjanya.

"Aku mau bolos aja hari ini." Katanya.

"Kok gitu?"

"Aku mau seharian sama kamu." Kata Suho sambil memeluk Irene. Irene menepuk punggung Suho pelan sebagai respon.

"Jangan lama-lama peluknya, aku masih belum mandi." Kata Irene sambil berusaha melepaskan diri dari Suho.

"Gak papa, aku suka." Balas Suho enggan melepas pelukannya.

Irene membiarkan Suho memeluknya lebih lama. Dalam hatinya Irene merasa sakit, dia merasa sangat bersalah telah menyia-nyiakan suami yang sangat mencintainya.

"Jalan-jalan yuk." Ajak Suho sambil melepaskan pelukannya dengan perlahan.

"Mau kemana?" Tanya Irene.

"Ya kemana kek, belanja, makan, nonton, ke pantai juga boleh." Jawabnya.

"Sip.. Pantai yaaa." Ujar Irene.

Suho ngangguk.

"Aku mandi dulu."








Sementara Suho sedang menyiapkan alat pancing untuk dibawa ke pantai di belakang, ada seseorang yang membunyikan bel.

Irene segera membuka pintu.

Betapa kagetnya Irene saat melihat Changsub berdiri disana.

"Kamu ngapain?" Seru Irene.

"Rin, aku perlu ngomong."

"Astaga, gak ada yang perlu diomongin lagi."

"Aku harus bilang, aku sayang sama kamu."

"Aku mohon, jangan pernah ingat-ingat aku lagi. Aku gak pernah sayang sama kamu."

"Kamu gak tau gimana sakitnya ak--"

"Maaf, tapi aku punya suami yang lebih aku cintai dari siapa pun. Lebih baik kamu pulang sekarang."

Dengan itu Irene menutup pintu rumahnya.

Bersamaan dengan itu, Suho datang.

"Ada yang datang?" Tanya Suho.

"Ng, nggak kok." Jawab Irene berusaha menyembunyikan kedatangan Changsub.

Tetapi, setelah berbohong Irene malah menjadi tidak enak pada Suho.

"Sebenernya tadi Changsub datang." Katanya sambil mendekati Suho. "Tapi aku udah bilang kok, kalo aku gak ingin ketemu dia lagi."

"Oh, ya?" Tanya Suho.

"Maaf, aku bohong tadi." Balas Irene.

"Gak papa. Kamu jujur begini aku udah seneng." Kata Suho sambil senyum.








🐰







Kehidupan pernikahan Irene dan Suho berjalan seperti sedia kala, namun Irene sendiri masih selalu merasa  bersalah dan merasa tidak pantas untuk mendampingi Suho.

Perasaan ini setiap hari menyakiti hati Irene.

"Kamu kenapa, sayang? Kok ngelamun?" Tanya Suho, melihat istri yang berbaring di sebelahnya melamun.

"Ah, nggak." Jawab Irene sambil senyum.

Suho senyum juga.

"Kamu gak pengen punya anak?" Tanya Irene.

"Jangan bahas itu ah." Jawab Suho.

"Ini masalah masa depan kita, Ho." Seru Irene sambil memiringkan tubuhnya menghadap Suho.

"Punya kamu aja udah cukup buat aku." Kata Suho.

"Aku gak suka kamu bohong."

"Aku gak bohong."

Irene diam.

"Aku memang pengen punya anak, tapi aku gak mau masalah anak ini malah menjauhkan kamu dari aku." Ujar Suho.

"Tapi aku yang merasa bersalah."

"Kenapa kamu merasa bersalah?"

"Aku pengen punya anak."

Suho diam.

"Kita coba bayi tabung lagi aja gimana?" Tanya Suho.

Irene menggeleng.

Mengingat tahun lalu Irene dan Suho sudah pernah mencoba dua kali, tapi tidak berhasil, Irene tidak ingin mencobanya lagi.

"Kamu mau nikah lagi aja gak?"

"Irene, kamu ngomong apa sih?" Seru Suho sambil berusaha mendudukkan diri di kepala ranjang, begitu juga dengan Irene.

"Aku ingin liat kamu bahagia."

"Aku udah bahagia berdua sama kamu begini."

"Aku nggak." Kata Irene sambil menggelengkan kepala.

"Kamu gak sayang sama aku?"

"Justru karena aku sayang sama kamu."

"Terus, mau kamu gimana?"













"Kamu menikah lagi, atau...













Ayo cerai."

🐰🐰🐰

forever [suho x irene] [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang