Persiapan pernikahan Chorong dengan Hoya sudah mencapai 90%.
Baju pengantin, catering, gedung pernikahan, undangan pernikahan semua sudah siap.
"Apalagi yang kurang?" Tanya Hoya pada Chorong.
"Udah semua kok." Jawab Chorong.
Mereka berdua baru keluar dari tempat mereka memesan undangan pernikahan.
Chorong yang awalnya tidak ingin menikah dengan Hoya sekarang sudah setuju-setuju saja dan tak pernah membantah papanya, walau sebenarnya dia masih sering memikirkan Changsub.
Setelah selesai dengan urusan surat undangan, Chorong mampir ke apartemen Hoya.
"Kamu nggak mandi?" Tanya Hoya pada Chorong.
"Nanti aja, masih keringetan." Jawab Chorong sambil menyalakan TV.
"Yaudah, aku mandi duluan ya." Kata Hoya yang diangguki oleh Chorong.
Sementara Hoya mandi, Chorong nonton TV.
Saat Hoya sedang mandi, bel apartemen berbunyi. Maka dari itu, Chorong pergi untuk melihat siapa yang datang.
"Lo siapa?" Tanya seorang perempuan di balik pintu yang seenaknya saja langsung masuk ke apartemen Hoya.
"Kok mbaknya sembarangan, main masuk masuk aja?" Ujar Chorong.
"Gue tanya lo siapa?" Tanya perempuan itu lagi dengan nada tinggi.
"Saya tunangan Hoya." Jawab Chorong. "Mbak yang siapa?" Tanyanya.
"Sayang, siapa?" Tanya Hoya yang baru selesai mandi.
Melihat Hoya, perempuan itu langsung menghampirinya lalu melempar sebuah benda, mirip testpack pada Hoya.
"Apaan nih?" Tanya Hoya kebingungan.
"Buka mata lo lebar-lebar." Kata perempuan itu pada Hoya sambil menunjuk testpack yang jatuh dibawah kaki Hoya.
Hoya mengambil testpack yang terjatuh, lalu memperhatikan garis merah yang ada disana. Ada dua.
"Gue hamil dan lo bakal nikah sama orang lain?" Kata perempuan itu sambil nunjuk-nujuk Chorong.
"Nggak mungkin." Kata Hoya sambil menggelengkan kepala.
Sementara itu Chorong hanya membeku menyaksikan semua ini.
"Apa yang nggak mungkin? Lo nggak inget tidur sama gue?" Seru wanita itu.
Hoya menghampiri Chorong, "Bohong! Aku nggak pernah tidur sama dia, Cho." Katanya sambil menggoyangkan pundak Chorong.
Chorong menggelengkan kepala.
"Hhh dasar cowok brengsek!" Seru perempuan itu.
"Chorong, tolong percaya sama aku." Kata Hoya.
"Bukan masalah kamu pernah tidur sama dia atau nggak. Aku juga pernah tidur sama laki-laki lain kok. Itu wajar. Tapi masalahnya dia hamil. Kamu harus tanggung jawab." Kata Chorong.
🐰🐰🐰
Chorong yang bingung memutuskan pergi ke apartemen lamanya dengan Changsub.
Sampai sana Chorong menemukan apartemennya sudah kosong. "Changsub udah pindah ternyata." Pikirnya.
Selanjutkan Chorong merebahkan dirinya di sofa ruang tengah yang masih bersih meskipun apartemen ini tidak lagi ditempati.
Berada di sini membuat Chorong rindu pada Changsub dan dengan itu dia memberanikan diri untuk menghubungi Changsub.
"Halo."
"Halo."
"Changsub?"
"Kenapa telepon?"
"Kamu bisa nggak ke rumah kita?"
"Rumah kita? Maksud kamu apartemen?"
"Hmm."
"Kenapa aku harus kesana?"
"Temenin aku minum."
Ditelepon begitu Changsub langsung nyamperin Chorong di apartemen lama mereka.
Melihat Changsub datang, Chorong langsung memeluk Changsub.
"Ada apa?" Tanya Changsub.
"Aku kangen kamu." Jawab Chorong.
"Jangan bikin aku bingung." Kata Changsub sambil melepaskan pelukan Chorong.
"Aku nggak bakalan nikah sama si brengsek itu." Ujar Chorong.
"Kenapa lagi?" Tanya Changsub.
"Dia ngehamilin perempuan lain." Jawab Chorong sambil memeluk Changsub lagi.
Changsub hanya terdiam.
"Ayo kita mulai lagi dari awal." Seru Chorong.
Selanjutkan Chorong mulai mendekatkan bibirnya dengan bibir Changsub, menghapus jarak diantara bibir mereka.
Changsub secara refleks membalas perlakuan Chorong tersebut.
Tangan Changsub yang berada di pinggang Chorong mulai menaikkan baju yang dipakai perempuan itu sampai terlepas.
Dengan cepat Changsub merebahkan tubuh Chorong di atas sofa. Lalu, mulai membuat tanda merah disekitar leher.
Sementara itu tangan Chorong mulai membuka kancing kemeja Changsub satu per satu.
Sudah lama tidak bersama, baik Changsub maupun Chorong sangat menikmati waktu mereka saat ini.
Saat Changsub ingin melakukan hal yang lebih jauh, entah mengapa bayangan Irene terlintas begitu saja dipikirannya.
Changsub berhenti.
"Kenapa?" Tanya Chorong.
Changsub buru-buru melepaskan Chorong, "Maafin aku, aku nggak bisa."
"Apanya yang nggak bisa?" Tanya Chorong sambil menahan tangan Changsub.
"Aku nggak bisa memulai lagi dari awal dengan kamu."
"Kenapa?"
"Ada orang lain yang aku suka."
TBC
Kalo kalian suka dengan buku ini vote dan tinggalkan komentar ya.
Makasih hehe.