Datch belum kembali

557 29 0
                                    

Jangan lupa play video 👆 biar ga sepi baca story nya ya ^_<

Aku tertawa terbahak-bahak melihat muka nya yang tersipu malu yang salah menunjukkan buku tadi.

"Hei bocah jangan tertawa kan aku! Maksudku buku yang ini"

dia kembali menunjuk 1 buku yang ternyata buku dengan genre yang sama. Aku kembali tertawa.

"Ah sial sudahlah jangan tertawa,aku pergi"

dia sepertinya sangat pemalu tapi sok preman dasar bodoh.

Aku menuju cafe untuk makan dan berencana segera kembali ke apart untuk istirahat.

Saat duduk menunggu makanan,
Aku kembali teringat pada Datch yang sampai sekarang belum juga memberi ku kabar.

Apakah Datch mempermainkan ku selama ini?
Dan aku yang terlalu terobsesi dengan dia?

Apakah aku yang terlalu bodoh? Sampai jauh-jauh datang kesini. Dan dia membuangku begitu saja?

Ini membuatku gila!!!
Mengapa kau tega datch.
Kurasa aku baru saja di permainkan oleh laki-laki iseng.

Lebih baik aku kembali ke Indonesia, sebelum semuanya terlanjur. Aku tak ingin berlarut-larut.

Aku belum masuk fakultas dan belum lama disini. Jadi masih ada banyak waktu dan kesempatan jika aku kembali ke indonesia.

Tujuan ku ke sini adalah Datch tapi untuk apa aku disini jika Datch tak ada. Aku benar-benar merasa seperti raga yang kehilangan jiwanya.

"Datch.. tak taukah kau bahwa aku jauh-jauh sendiri hanya untuk menemuimu, mengapa kau begini.. kau tega!!!"
Aku menangis sesaat. Hati ku sakit. Aku memang lemah dengan hal yang berurusan dengan hati.

--

Ditengah lamunan dan tangis kecilku si brengsek pembuat onar itu tiba2 muncul di depan wajahku.

"Ah sial apa yang kau lakukan bodoh?!"

"Hei bocah aku lihat kau sedang bersedih apakah itu tentang pacarmu?"
Dia mulai dengan duduk di kursi depanku. Tanpa meminta izin. Dia menyodorkan tissu kepadaku.

Entah mengapa aku sedikit terkejut dia tahu bahwa aku sempat meneteskan air mata.

Kuterima tisu itu dan segera menyeka air mataku.

"Lain kali jika ingin menangis, menangislah di pundakku.."  Ucapnya lirih

"Hah? Apa tadi kau bilang" aku samar-samar mendengar ucapannya tapi tak terlalu jelas.

"Apa kau menangis karena jauh dari ibumu? Hahaha"
Kekonyolannya kembali.

Ya aku memang sedang duduk di cafe untuk sedikit menenangkan diri. Tapi karena datch bukan karena jauh dari ibuku.

"Diam bukan urusanmu!" Aku menyibirnya

"Lalu bagaimana bisa jadi urusanku?" Sahutnya cepat.

"Jika aku mengenalmu dan kau adalah orang terdekatku mungkin ini akan menjadi urusanmu"

aku menjawabnya dengan tidak bersemangat karena masih mengingat Datch.

"Jadi! Kita harus berkenalan dulu? Baiklah namaku Five dan siapa namamu,aku tinggal di sebelah kamarmu loh"

dia mulai menyimpulkan diri sendiri dengan bersemangat.

"Hei bodoh bukan itu yang aku maksud,tapi baiklah namaku zeed"

Sepertinya anak ini anak yang hiperaktif, aku sampai lupa perlahan tentang kesedihanku.

"Lalu zeed?kau ingin tahu apa lagi?ulang tahunku sudah dekat loh tepatnya akhir bulan depan! Aku memang belum bekerja tapi aku sedang kuliah di universitas Sukhothai Thammathirat"

dia tetap berceloteh.

"Hei berhenti karena besok aku juga akan masuk universitas itu"

Aku masih menjawab dengan nada lesu.

Seketika aku baru sadar bahwa universitas yang tadi dia sebutkan sama dengan universitasKu dan Datch.

Sementara dia sibuk menata makanan yang diantar pelayan aku mencuri kesempatan bertanya untuk mencari tahu.

"Hei apa kau mengenal Datch kebetulan dia di salah satu fakultas universitas tempatmu tadi?"

Aku mencoba bertanya

"Hmmm Datch? Sepertinya nama yang tak asing tapi aku tak tau haha"

sepertinya percuma aku bertanya pada orang bodoh ini.

"Baiklah aku sudah selesai makan,aku akan kembali ke apartemen bye bye"
Aku sudah menghabiskan banyak waktu di cafe ini dan ingin segera beristirahat.

"Ah Aku ikut denganmu" dia begitu bersemangat seperti orang bodoh saja.

Dan kami kembali ke apartemen bersama. Entah mengapa untuk sementara aku lupa dengan Datch karena tingkah konyol Five.

Kami jadi sedikit dan perlahan mulai dekat seperti teman baru pada umumnya.

Bersambung-

Miss Promisse [Complete] Ss 1Where stories live. Discover now