Miss Promisse [Complete] Ss 1

Datch hilang

Jangan lupa play video 👆 biar ga sepi baca story nya ya ^_<

"huff"

Akhirnya pekerjaan ku membereskan apartemen baru ku selesai.

Aku bahkan belum mendapatkan kabar dari Datch.

Lalu aku harus bagaimana aku sudah menghubunginya sedari tadi tapi nomernya pun bahkan tidak aktif.

Aku khawatir apa yang terjadi padamu.

Aku ingin segera bertemu kamu.

Apa kamu tidak bahagia aku datang menemuimu?

Brakkkkkkkk.....

Tiba-tiba saja terdengar suara sesuatu terjatuh tepat di depan kamarku.
Aku refleks bangun dari tempat tidurku dan berlari keluar untuk melihat keadaan diluar.

Dan yang kutemukan seseorang laki2 yang sedang bangun dari lantai sepertinya dia jatuh.

Kulihat lagi ku perhatikan dia adalah lelaki yang tadi bertabrakan denganku.
Yatuhan apalagi ini?
Aku bertemu lagi dengan si bodoh ini.

Tiba-tiba saja muncul dan berteriak

"Hei sial apa yang kau lihat bodoh!"

Dia memelototi dan meneriakiku

"Hah dasar tukang mengumpat"

Aku kembali menutup pintu kamarku dan masuk. Sangat sial.

Entah apalagi yang di lakukan orang itu tapi sepertinya keadaan mulai tenang. Masa bodo aku hanya menganggapnya angin lewat.

Tapi sejenak aku berfikir mengapa orang tadi disini? Apa dia mengikutiku? Hah? Stalker hiii..

Sudahlah zeed jangan berfikir yg tidak penting.
Malam itu aku tertidur karena kelelahan.

Dan lagi besok adalah hari terakhirku bersantai karena lusa aku sudah mulai masuk kuliah.
Pikiran ku campur aduk, datch tak kunjung muncul. Bahkan pesanku terabaikan.

Malam kulalui dengan rasa kesal dan gundah.
Sambil emnunggu tidur aku melihat di galeri hp ku video rekaman videocall ku dengan datch sehingga membuatku kembali dalam mood baik dan berfikir positif mungkin dia sibuk.

.

Pagi pun datang aku bangun dan segera mengecek hpku apakah ada kabar dari Datch.
Bahkan batu membuka mata saja aku langsung mengecek hpku.

Dan ternyata tak ada yang kudapat hanya pesan dari ayah yang menanyakan kabar ku. Dan ibuku yang mengomel karena aku tak mengabari mereka setelah sampai.

Setidaknya biarkan aku membalas pesan ayah dan ibu ku dulu. Kembali teringat datch aku lalu bangun dari tempat tidur menuju ke balkon untuk menghirup udara pagi menenangkan diri.

"Hoi adik kecil sudah bangun?????"

Teriak seseorang dari balkon sebelah.

Kulihat lagi, dia si pembuat onar itu kenapa bisa ada di balkon sebelah.

"Hei aku bukan anak kecil,dan lagi sedang apa kau disitu?
Bertamu di pagi hari? Bodoh"

aku menjawabnya kesal sambil meminum susu, ya kebiasaan ku pagi hari.

"Ayolah kenapa pagi2 kau sudah emosi apa kau sedang haid? Hahaha"

dia mengejekku lagi.

Haaaaaaahhh lebih baik aku masuk mandi lalu pergi jalan2 sambil membeli kebutuhanku.
Daripada melayani orang bodoh ini.

"Hei tunggu sekarang aku tetanggamu apakah kau tidak ingin mengundangku minum teh?"

Teriaknya lagi melambai-lambai

"Bisakah kau diam,Aku akan pergi"

benar2 manusia yang sangat menyebalkan.
Mengapa aku harus tinggal berdampingan dengan orang ini. Huh.

Kemarin aku menabrak nya dan berdebat.
Dan menyebalkan lagi sekarang dia tetangga ku.
Maka kurang lebih aku akan lebih sering bertemu dia daripada datch ku.

--

Selesai mandi, aku bersiap-siap merapihkan bajuku lalu pergi keluar kamar.

Diluar kamar aku bertemu dia lagi si biang rusuh ini sepertinya akan pergi juga dia memakai baju nya rapih tidak lepas dari anting tindakannya di telinga kanannya.

"Hoi bocah cantik sekali akan kemana?"

Dia menggodaku seperti menggoda wanita saja.

"Bukan urusanmu" Aku benci pria ini.

Dia mengikuti ku dari belakang sejak dari apartemen sampai aku tiba di toko buku untuk membeli novel yang aku sukai.

"Bodoh,kau sengaja mengikuti ku ya?!"

Aku memergokinya yang sedang berpura-pura melihat-lihat buku.

"Ah sial siapa kau, lagipula aku disini untuk membeli buku.. aku sedang membeli buku ini"

dia menunjukkan buku yang dia maksud tanpa sadar kalau buku yang dia tunjukkan adalah buku 18+ haha dasar bodoh.

"Dasar rambut jagung mesum hahaha"
Akhirnya aku bisa tertawa walaupun karena kelakuan bodoh si bodoh bau tengik ini.

Dari kejauhan kulihat dia mengumpat berkata kasar pada diri sendiri sambil memukul-mukul kepalanya. Memang dasar si bodoh. Kena kau.

Bersambung-