Jika setiap manusia diberi pilihan oleh Tuhan, pasti mereka ingin hidup bahagia dan tak pernah ada masalah.
Berharap yang miskin jadi kaya, yang sakit ingin sembuh, bahkan mungkin mereka ingin hidup kekal di dunia.Tetapi sayang nya Tuhan tak memberikan pilihan semudah itu.
Karena setiap manusia telah ditakdir kan dengan garis nya masing-masing dan itu pun berbeda dari manusia lainnya.Sama halnya dengan Agatha jika ia diberi pilihan pasti ia berharap hidup bahagia seperti dulu, bersama keluarga nya yang harmonis. Namun Tuhan lebih sayang pada kedua orangtua nya makanya mereka pergi lebih dulu.
Memang jika dibandingkan dulu hidup Agatha lebih bahagia dan berkecukupan. Apapun yang ia mau kedua orangtua nya akan memenuhi setiap kemauan dirinya.
Tetapi sekarang semua telah berubah gadis itu tak dapat melakukan atau meminta apapun semaunya.
Ia harus bekerja terlebih dahulu, dan Agatha pula dua tahun belakangan ini mulai meninggalkan perilaku-perilaku boros ketika masih hidup mewah dulu.Mungkin sekarang gadis itu sadar betapa sulit nya mencari uang dan ia pun menghargai setiap hasil jerih payang keringat nya sendiri.
"Woy ngelamun lagi. Emang kerjaan loe nggak ada yang lain apa selain melamun? "
Seperti biasa sahabat Agatha itu selalu datang tiba-tiba dan mengagetkan sahabat nya entah itu Andin atau Agatha.
Dan untung nya diantara mereka berdua tak ada Yang memiliki penyakit jantung jika ya tamatlah sudah."Astagfirullah Jes. Loe bisa nggak sih sekali aja nggak buat gue kaget. Lagian nih ya loe nggak kasian apa ama baby di perut loe itu, pasti dia juga ikut kaget denger suara loe yang kaya toa itu."
Cerocos Agatha sedikit sebal dengan kebiasaan sahabat nya itu.
Bukan tanpa alasan Agatha berbicara seperti itu karena beberapa waktu lalu saat dirinya menemani Jessica dokter bilang kandungan nya sedikit rentan dengan suara-suara keras jadi Jessica tidak boleh berbicara terlalu keras atau membuat terkejut.Tapi Jessica tetaplah Jessica, wanita itu tak pernah berubah selalu keras kepala.
'Entah jadi apa anaknya jika lahir' batin Agatha heran
"Maaf tha, gue kan refleks. Loe kan tau gimana sifat gue jadi susah buat ngerubah nya. "
Ucap Jessica menyesali perbuatan nya
"Maafin mommy ya sayang, mommy nggak bermaksud buat kamu kaget"
Lanjut wanita itu seraya mengelus perut nya yang sedikit menonjol."Sekarang jelasin ke gue kenapa loe ngelamun? "
Kali ini Jessica menatap Agatha dengan serius.
Pasalnya gadis itu akhir-akhir ini lebih sering melamun dan entah apa yang ada dalam pikiran nya."Gue lagi ada masalah Jes. Gue belom bayar uang kontrakan dua bulan dan tadi malem yang punya kontrakan dateng buat nagih uang"
Sejujurnya Agatha tak ingin memberitahukan masalah nya pada siapa pun tetapi Jessica pasti akan terus mendesak hingga dirinya berbicara.
Jadi toh percuma saja jika ia mengelak."Loh kok bisa? Bukannya gaji udah keluar tiga bulan? "
"Itu dia masalahnya gaji nya sudah terpakai buat keperluan yang lain dan sisanya nggak cukup buat bayar kontrakan selama tiga bulan kedepan"
Entah apa yang harus dilakukan gadis itu, waktu nya hanya 24 jam apakah ia bisa mendapatkan uang itu."Kenapa baru bilang sekarang? Gue bakal bantuin kapanpun loe butuh tha"
Seru Jessica mulai geram dengan sifat Agatha yang cenderung tertutup dan tak mau berbagi masalah pada siapa pun termasuk sahabat nya sendiri."Gue nggak enak sama loe juga Andin, udah sering gue ngeropotin kalian dan gue nggak mau terus-terusan ngerepotin"
Tutur Agatha seraya menunduk sedih mengingat dirinya terlalu banyak membebani kedua sahabat nya."Udah ah pokoknya gue bakal bantuin loe tanpa penolakkan, titik. "
•••••••
"Silahkan dinikmati"
Ucap Agatha ketika dirinya memberikan pesanan di meja no. 30"Terimakasih" balas suara bariton bernada datar.
Refleks Agatha mendongakkan kepala nya karena penasaran dengan wajah sang pelanggan.
Nyesss..
Agatha langsung memegang dada nya ketika jantung nya kembali nyeri tetapi tak separah kemarin.
'Pria ini lagi.' batin Agatha
Sang pria tampan itu menyeringit ketika lagi pelayan didepan nya memegangi dadanya dengan ekspresi kesakitan seperti kemarin.
"Permisi" tutur Agatha ketika menyadari pria ini mentap nya dengan pandangan aneh dan tak ingin berlama-lama disana.
"Tunggu sebentar! "
Suara bariton itu mengintrupsi, sehingga mau tak mau Agatha menengok ke belakang tubuhnya."Maaf. Ada apa ya tuan"
Tanya gadis itu sopan"Bisakah kita berbicara sebentar? Ada yang ingin ku tanyakan"
Kini giliran Agatha yang menyergit kan dahi nya memdengar penuturan pria itu.
Rasanya sangat aneh pendengar kata-kata yang barusan didengarnya."Maaf tetapi saya masih harus bekerja"
Tutur Agatha"Bagaimana jika besok siang? Bukan kah besok hari libur?"
Tanya pria itu"Baiklah, dimana tempat nya?"
"Ini kartu nama saya, kirim pesan kapan besok anda memiliki waktu luang"
pria itu menyerahkan sebuah kartu kecil pada Agatha."Agatha cepat kesini! Apa yang kau lakukan disana?"
Teriak Andin dari arah kasir restaurant."Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu"
Kata Agatha kemudian berlalu pergi dari hadapan pria tadi.Di dalam benak Agatha bertanya-tanya sebenarnya apa yang akan dibicarakan pria itu, baru dua kali mereka bertemu sudah dua kali pula dirinya mengalami kejadian aneh yaitu jantung nya berdenyut nyeri setiap melihat wajah nya.
Dan sekarang secara tiba-tiba ia mengatakan ingin berbicara berdua dengan nya sungguh aneh.Tetapi satu hal yang diharapkan Agatha
"Semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan"*** TBC ***
Jakarta, 30 Juni 2017
-Ifah-
Cewek baper yang demennya nangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
💢Double A💢
Lãng mạn"KETIKA CINTA TERJEBAK PADA MASA LALU" ... Sebuah kisah klise, tentang kisah seorang gadis yang hidup sebatang kara sejak dua tahun terakhir. Orang tua nya dibunuh secara keji dan kakak laki-laki nya hilang entah kemana. Agatha Wulandary Bertemu se...