Part 14 : •°Pertengkaran°•

68 9 0
                                    

Pukul sebelas malam Agatha dan Andra baru sampai di kontrakan tempat Agatha tinggal.

Sepanjang perjalanan tak hentinya Andra selalu mengucapkan kata maaf pada Agatha.

Seperti saat ini.

"Tha. Gue bener-bener minta maaf soal di PM tadi. Lo maafin gue kan? Ya kan? Kan?"

Rasanya Agatha mulai jengkel.

Tapi manis.

"Ya Allah. Gue udah hitung lo udah bilang 'maaf' sebanyak sepuluh kali. Apa lo nggak capek?"
Agatha mulai jengkel rasanya jika seperti ini terus.

Sedangkan Andra malah cemberut mendengar nada bicara gadis itu.

"Ya kan nggak ada salahnya banyakin minta maaf. Lagian nggak dibales sih permintaan maaf gua."

"Ya Allah kuatkan hambamu ini."
Agatha menaikkan kedua tangannya seperti berdoa.

Andra terkikik geli.

Agatha tuh paket komplit. Pikir Andra.

"Lo lupa apa gimana? Bahkan setiap lo minta maaf gue langsung bales." Pekiknya Agatha kesal.

"Udah lah, gue mau masuk kedalem. Lama-lama bisa pingsan kalo ngadepin kelakuan absurd lo."
Ujar gadis cantik tersebut sembari terkekeh melihat muka Andra yang sedang cemberut.

Ketika hendak pergi menuju pintu, Agatha teringat sesuatu.
Gadis itu kembali kembali berbalik menghadap cowok yang masih berdiri ditempatnya semula.

"Makasih ya buat malam ini. Gue seneng." Ucap Agatha tulus.  "Bonusnya kesel." Lanjutnya lagi sembari menjulurkan lidahnya.

Andra tak berujar apapun, cowok itu hanya menampilkan senyuman paling menawan. Bahkan sejenak Agatha terpaku dengan type senyuman yang baru kali ini Andra perlihatkan pada dirinya.

"Udah sana! Ngapain masih disitu?"

Bukan. Agatha tak bermaksud mengusir Andra. Dirinya hanya bermaksud agar Andra cepat pulang dan beristirahat.

Dan Agatha berharap Andra tak salah mengartikan maksudnya.

"Lo ngusir gue?! Oke fine! Gue pergi."

Apakah Agatha pernah cerita?

Jika belum biar gadis itu beri tahu. Bahwa Andra itu type cowok agak humoris.

Yah dirinya mengetahui hal itu beberapa Minggu lalu ketiga sedang berada di taman ketika Andra mengantarkan dirinya pulang.
Saat itu Agatha sedang marah dengan cowok itu. Namun dengan kelakuan cowok itu yang super kocak hanya untuk membuat Agatha tak marah lagi.

Saat itulah Agatha tau, di balik wajah tampan cowok itu ternyata Andra memiliki banyak sisi lain didirinya.

"Dasar ambekan. Udah sana pulang! Jangan lupa cuci kaki terus gosok gigi."

Dan tanpa menunggu balasan gadis itu melanjutkan langkahnya menuju pintu untuk masuk ke dalam.

Sedangkan Andra yang masih berdiri ditempatnya menyunggingkan sebuah senyum sampai Agatha masuk ke dalam dan tak terlihat lagi.

Andra tak ingin muluk-muluk dalam berdoa. Dirinya hanya ingin selalu bisa melindungi seorang gadis bernama Agatha, karena ia tahu dibalik sikap ceria dan bahagia nya.

Seorang Agatha Wulandary hanya gadis biasa dengan penuh kerapuhan

°•°•°•°•°•°•°

Setibanya Andra di rumah kedua orangtuanya, cowok dengan wajah tegasnya melangkah pasti.

Tepat ketika ia masuk kedalam hanya sunyi yang ia dapatkan.

💢Double A💢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang