Part 3 : •°Namanya Andara°•

142 21 0
                                    

"Akkhh. Sa... Kit"
Jerit sebuah suara yang begitu memilukan.

"Tolong jangan bunuh istri ku, bunuh saja aku"

"Diam kau pria tua, rasakan ini"

Dor..

"Akkhh.."

"Hahahhaha"
"Hahahhaha"

Suara teriakan dan juga tawa keras menggema di rumah mewah itu, rumah yang dulu penuh tawa bahagia kini secepat jentikkan jari berubah menjadi rumah yang mengerikan.

"Ayah... Ibu.. "
Agatha berteriak secara refleks sesaat setelah terbangun dari tidur lelap nya.

"Astagfirullah" gadis itu beristikfar setelah kembali ke alam sadar nya.

Agatha menyambil gelas berisi air minum yang berada di atas nakas lalu meminum nya.
Peluh membasi dahi dan leher gadis itu.

"Ayah, ibu. Aku rindu kalian, aku pun tak tahu dimana abang sekarang. Aku hanya berharap abang selamat dan masih hidup"
Isak Agatha pilu kembali mengingat kenangan bahagia keluarga nya dan juga kejadian dimana malam tragis itu terjadi.

Tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan Agatha melihat jam yang ada di atas nakas dekat tempat tidur nya.
Disana tertera 'pukul 5.30'

"Ya Allah udah jam segini,  aku harus sholat dan beres-beres rumah"
Gumam Agatha seraya bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi.

⚪⚪⚪⚪

Jika biasanya hari libur dihabiskan untuk bersantai atau bershopping-shopping ria.

Namun berbeda dengan Agatha, gadis itu akan mengahabiskan waktu liburan nya dengan membereskan rumah yang ia sekarang tempati lalu pergi kepasar untuk membeli bahan makanan untuk dirinya selama seminggu kedepan.

Akhirnya Agatha bisa bersyukur karena masalah uang kontrakan sudah terselesaikan, seperti yang Jessica bilang wanita itu membantu Agatha dengan meminjamkan uang pada nya setelah jam kerja mereka selesai.

Agatha akan mengembalikan uang yang dipinjamkan Jessica saat dirinya bisa mengembalikan nya, itulah yang Jessica katakan pada nya.

Agatha patut bersyukur memiliki sahabat seperti mereka berdua bukan karena memanfaatkan mereka tapi bersyukur karena mereka mau perduli pada dirinya disaat ia tak memiliki siapapun saat ini.

Agatha sudah melesaikan tugas nya dan entah sudah pukul berapa sekarang .

Penasaran Agatha menengok jam di dinding dekat televisi.
Ternyata sudah pukul 10 pagi menjelang siang.
Sejenak ia teringat pada janji dengan pria yang direstoran waktu itu dan kartu nama yang diberikan pada nya.
Lantas Agatha mengambil kartu tersebut di dalam kamar tidur nya.

Di dalam kartu itu tertera nomor telepon sang pria, lantas Agatha pun mengirimkan pesan tanpa melihat nama pria itu.

To : +6282883xxxx
Selamat siang..
Saya pelayan yang berjanji dengan anda siang ini.
Apakah anda sedang sibuk? Saat ini saya sedang ada waktu luang saya rasa ini lah waktu yang tepat.

Sent...

1 menit

3 menit

5 menit

'Huh rasanya lama betul.' batin Agatha sediki menggerutu

Seharusnya saat ini ia ke pasar tetapi karena ia ingat ada janji dengan orang asing itu jadilah Agatha harus mencari ide bagaimana ia akan membeli bahan makanan.

💢Double A💢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang