Part 7 : •°orang Misterius°•

96 13 0
                                    

Malam semakin larut, namun Agatha masih terjaga dari tidur nya walau jam telah menunjukkan pukul 12 malam.
Saat ini Agatha sedang duduk di meja makan dekat dapur kontrakan nya. Gadis itu sedang melamun memikir kan hidup nya

Hidup? Yah hidup yang entah bagaimana nanti hidup nya.

Walaupun saat ini ia bahagia walau hanya mempunyai dua orang sahabat yaitu Andin dan Jessica, tapi rasanya ada yang kurang.

Membicarakan Andin, gadis itu sedang tertidur nyenyak di kamar nya, karena kontrakan tempat tinggal nya hanya ada satu kamar maka terpaksa mereka berbagi tempat tidur namun bagi Agatha itu tidak masalah selama orang yang disayangi nya senang apapun akan ia lakukan kar3na hanya mereka berdua yang saat ini ia miliki.
Dan entah mengapa malam ini ia tak dapat tidur dengan nyenyak, dipaksakan pun percuma saja karena hanya dengan memejamkan mata saja ada rasa gelisah di hatinya.

Nggak tau kenapa aku jadi teringat abang? Aku rindu abang. Batin nya berbicara.

Hampir dua tahun ia hidup seorang diri dan selama itu pula ia tak mengingat sang abang, bukan melupakan abang nya itu tapi karena kesibukan dirinya yang bekerja membuat dirinya sedikit melupakan rasa sedih nya.
Walau kejadian itu sudah dua tahun lamanya tetapi sedikit potongan-potongan kejadian kejam itu terkadang berputar di otak nya membuat dirinya terkadang bermimpi buruk dan gelisah.

Tess...

Setitik air mata jatuh dari kelopak mata indah berwarna hazel milik Agatha.

"Aku rindu abang. Aku nggak tau apa abang masih hidup atau sudah tiada." Cicit Agatha pilu sembari mengusap air mata yang berdesakan jatuh.

"Astagfirullah.. harusnya aku nggak boleh berlarut-larut dalam kesedihan masa lalu, harus nya aku selalu berdoa pada Allah untuk mereka, berdoa untuk kedua orangtua ku dan untuk abang yang entah dimana. Hiks..hiks.."

Kepala Agatha menunduk dalam masih dengan airmata yang mengalir pilu, gadis itu menyusut pipi nya untuk menghapus jejak air mata yang mengalir .
walau bibirnya berkata untuk tegar dan kuat namun kenyataan nya Agatha tetaplah Agatha, gadis biasa yang mudah rapuh dibalik wajah tegar dan sifat kuat nya.

Brakk..

Agatha tersentak kaget mendengar suara seperti benda terjatuh di luar jendela dekat pintu. Karena penasaran akhirnya Agatha beranjak dari kursi dan mengampiri pintu untuk memeriksa apa yang terjadi di luar.
Sejenak setelah gadis itu sampai di jendela ia mengintip ke luar rumah di balik korden.

"Nggak ada siapa-siapa kok." Kata Agatha terheran-heran masih memperhatikan sekitar.

Bukannya beranjak masuk ke kamar Agatha malah menghampiri pintu untuk memeriksa sebenarnya suara apa tadi.

Krek..

"Nggak ada apa-apa kok. Tapi tadi suara apaan ya?"
Agatha menengok kekanan dan kekiri memastikan apakah ada sesuatu yang mencurigakan atau bahkan mungkin ada orang lain.

"Sepi ko......... mmmfffttttt. To-lo-ng"

Tiba-tiba sebuah tangan membekap mulut nya sehingga ia tak bisa hanya untuk sekedar berteriak memanggil Andin yang berada di dalam.

'Apa orang ini perampok?' Pikir Agatha

Karena posisi Agatha yang membelakangi orang asing entah siapa menyebabkan Agatha tidak dapat melihat siapa orang itu.

Dalam hati gadis itu berdoa, semoga Allah melindungi dirinya dari orang ini atau setidak nya ada warga yang lewat depan kontrakan nya dan melihat dirinya di bekap atau berharap Andin bangun dari tidur nyenyak nya.

💢Double A💢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang