Bagian 8

1K 34 0
                                    

Author POV.

Hari Rabu
Pukul 06.20 pagi.

Jesy yang masih setengah terjaga berusaha melangkahkan satu-persatu kakinya menuju ruang kelas 8-Z.

Di ruang 8-Z baru terdapat beberapa siswa yakni Anto, 0ji, Fani, Nina, dan Rangga

Anto : "Asiikk Jesy udah balik..... Oleh-olehnya mana nih Jes..?"

Fani : "Elo.. Orang baru masuk aja udah ditanyain begituan,-"

Nina : "Tau nih si Anto :v"

Anto : "Suka-suka gue lah yaw.."

Jesy yang sempat terdiam sejenak kembali melanjutkan langkah kakinya dan duduk di bangku miliknya.

Anto : "Ebuss*t sombong amet si Jes,-"

Nina dan Fani hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tak lama kemudian datanglah Oji dengan senyum yang mengembang dari sudut bibirnya.

Oji : "Assalamu'alaikum, selamat pagi semuanya..."

Anak-anak : "Wa'alaikumsalam, pagi Ji..."

Fani : "Tumben Lu keliatannye seneng amat?"

Oji : "Ahahaha iya lah... Gue kan mau mintain uang buat hadiah Ibu Riri ke Tera. Oh ya Tera mana?"

Nina : "Belom dateng :v" pungkas Nina cepat. Ia sedang membaca buku dengan serius.

Oji : "Yahh... Padahal kan gue pen nagihin,- Loe lagi baca buku apaan Nin?" tanya Oji penasaran.

Nina : "Aku lagi baca buku buat persiapan UN nanti.." ucap Nina santai.

Oji : "Istirahat gue pinjem buku lu ya.. Pen gue baca.."

Nina : "Oke Ji.."

----

Dan ketakutan Oji tentang Tera benar dan sangat akurat :v

Tera : "Buat apa loe uang segitu?" tanya Tera dengan penuh tanya.

Oji : "Jadi gini ra, gue, Fani, sama Nina mau buat kerajinan tangan yang berupa tas buat Ibu Riri dan bahan-bahan pembuatan tasnya ya segitu. Cuma Rp.50 rb doang, kan?"

Tera : "Mahal dod*l uang segitu. Kenapa enggak beli yang udah jadi aja. Lebih murah dan simpel lagi. Jadi enggak usah ribet-ribet. Ya paling beli tas mini yang bagusan aja ada yang kisaran Rp. 30-40 rb. Kan hemat tuh?"

Oji : "Iya gue tau kalau soal itu. Tapi kita kan mau kasih sesuatu yang lain sebagai hadiah Ibu Riri. Loe ngerti kan apa yang gue maksud?"

Setelah beberapa menit, Tera akhirnya memutuskan..

Tera : "Yaudah lah... Nih.." ucap Tera seraya mengeluarkan uang berwarna biru dari dalam dompetnya.

Oji : "Oke makasih, oh ya kalau lo mau ikut bikin hadiah besok kerumah Fani, oke?

Tera : "Boleh, pulang sekolah kan Ji? "

Oji : "Iya Ra..

Tera : "Yaudah..

Oji : "Siip.."

---

Jam Istirahat.

Ciko : "Cika gue minta uang napa buat beli ps.. Boleh ya.. Please.." rengek Ciko kepada kembarannya.

Cika : "Najong, kan loe yang lebih tua dari gue. Yang ada loe yang jajanin gue,-"

Ciko : "Ogah :p" Ciko segera berlari meninggalkan Cika.

Di saat yang bersamaan, ternyata tanpa disadari Ciko telah menabrak sesuatu, eh seseorang dengg... Yang usut-punya usut adek kelas yang lumayan cantik.

Ciko : "Duh.. Sakit..." rengek Ciko manja.

"Eh ma'af ya kak, aku enggak sengaja.." ucap anak perempuan itu dengan suara lembutnya. Mendengar suara itu, Ciko segera mendongak.

Ciko : "Iya enggak apa-apa dek.." ucap Ciko mantap.

"Nama kakak siapa?" ucap anak perempuan itu kemudian.

"Ciko.. Kalau kamu?"

"Rury Kak Ciko..." ucap anak perempuan itu sambil tersenyum manis, sehingga munculah lesung pipi yang sangat dalam.

"Ekhem...." munculah seorang Pria berbadan tegap dan besar yang tengah menghampiri mereka berdua.

'Pak kepala sekolah'..ujar Ciko dalam hati.

"Sekarang sudah jam 10.30, waktu istirahat telah berakhir."

Ciko : "Iya ma'af Pak.." Ciko segera mencium tangan Pak kepala sekolah dan berjalan menuju kelas 8-Z.

Sementara Rury kembali ke kelasnya.

'Siapa dia? Kenapa aku baru melihatnya? Apa mungkin dia kelas 7? Ah tidak mungkin! Atribut pakaiannya saja sudah lengkap..' batin Ciko.

Tina : "Lu habis ketemu sama Rury, ya Ko?" ucap Tina santai.

Ciko : "Bukan urusan lo.." ucap Ciko mumet. Ia menuju tempat duduknya dan kembali bermain game kesukaannya. Ya apalagi kalau bukan Mobile Legend :v.

Tina : "Yaudah kalo lo enggak mau tau..."

Ciko : "Mau tau apaan sih..?" Ciko mempause kan game miliknya.

Tina : "Ya gue mau kasih tau loe aja, kalau Rury itu udah mau kelas 9, sama kek kita.. Dulunya dia kelas 8-Y, kelas sebelah kita.."

Ciko : "Ah yang bener aja lu Tin?" ucap Ciko terbelalak.

Tina : "Ya benerlah.. Orang dari kelas 7 kita udah tetanggaan :v Makanya jangan maen game mulu lu bisanya : v"

'Lha.. Terus kenapa Rury manggil gue kakak?" pikir Ciko heran.

*jleeebbb.....

Bersambung..







Kisah Anak SMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang