Ting.... tong...
bel resto berbunyi ketika diana dan bunda masuk ke sebuah restoran bintang 4 di dekat kantor kak bagas. "kak bagas..... "sapa diana dari kejauhan saat melihat kakaknya sedang memilih menu. lambai tangan kak bagas saat mendengar sapaan adik perempuan kesayangannya. "Akhirnya... bisa makan siang bareng kak bagas sama bunda" kata diana sambil menarik kursi untuk di duduki bunda. "bun, mau makan apa? kalo diana mau makan beef steak aja" tanya diana sambil menunjukan menu kepada bunda.Kak bagas.
Kakak laki-laki Diana yang bekerja di sebuah perusahaan besar sebagai CEO di perusahaan A. Kak bagas adalah seorang eksekutif muda, usia kak bagas yang masih 28 tahun sudah berhasil mendapatkan posisi setinggi seorang CEO. Kak bagas adalah orang yang mandiri, sejak usia 20 tahun,kak bagas sudah hidup dengan uang hasil keringatnya sendiri. Kak bagas sangat menyayangi diana, pernah suatu saat, diana di bully oleh teman-teman perempuannya saat smp dan di katai "famous modal duit, cabe-cabean, muka kebanyakan operasi" dan lain lain. Sahabat diana saat SMP Nita,hanya memiliki kontak kak bagas dan langsung menelfon kak bagas. Saat itu kak bagas sedang meeting dengan seorang kilen dari rusia, dengar berita itu, kak bagas langsung menunda meetingnya dan menuju sekolah diana itu. kak bagas langsung menemui kepala sekolah untuk melihat kejadian pembullyan yang terjadi pada adik tercintanya. alhasil anak-anak yang membully diana diskors dari sekolah. sejak saat itu, tidak ada yang berani membully diana."Alhamdulillah... terimakasih makanannya kak bagas, bunda...." kata diana dengan taburan senyum diwajah cantiknya. Kak bagas berpamitan pada bunda untuk pergi ke kantornya lagi,bunda pun mempersilahkan.
Saat keluar dari resto, diana melihat wajah yang tak asing, yap dia Ryan yang sedang menaiki motor var*onya. Ryan melihat diana, tapi diana berusaha untuk memalingkan wajah agar ryan tak mengenalinya. Tapi betul saja, saat diana melewati motor ryan, "eh cewek cantik, diana... bertemu lagi kita... apa kabar diana? kenapa tak bertemu kamu hitungan jam saja aku sudah kangen, apalagi hitungan hari? hehehe"sapa ryan tanpa ragu pada diana yang sedang menggandeng bunda. "hai ibunya diana, saya ryan bu, calon mantunya ibu :)" sapa ryan pada ibunda diana. pertemuan singkat yang membuat hati diana tak karuan itu membuat diana melamun di mobil sambil memandang jalan jakarta yang macet saat jam makan siang. "eh diana, cowok tadi siapa? pacar kamu ya? anaknya sepertinya ramah dan baik juga tuh" goda ibu pada diana yang sedang melamun. "bukan bunda... itu tadi cowok yang menggodaku di sekolah, dia emang suka bercanda,bunda... dia bukan pacarku... "jawab diana sedikit ngambek.
Line... line...
hp diana mendadak ramai oleh notif line. saat diana membukanya, Nama Ryan terpampang di hpnya. jelas saja, ryan mengajak diana jalan sore itu. "gila ya ni anak, baru bertemu tadi sudah ngajak ketemuan lagi. " kata diana dalam hati dengan perasaan senang. Tak dijawab pesan ryan itu hanya di read saja.
Sore itu pukul 17.00, ting... tong.... bunyi bel rumah diana memecah tenangnya senja hari itu. "yaaa sebentar... lari diana menuruni tangga rumah. "ayah dan kakak pulang cepat ya hari ini? "tanya diana dalam hati. Saat pintu dibuka, bukan ayah atau kak bagas yang berdiri minta disambut hangat,ryan ada di depan pintu sambil menggengam sekuntum mawar putih. "Hai cewek sombong tapi cantik, nih kubawakan bunga dari seorang cowok tampan hehehe" kata ryan tanpa melihat ekspresi diana yang kaget bukan main, bagaimana tidak kaget, tiba-tiba sesosok ryan yang sedang dipikirkannya sedang berdiri di depan rumah megahnya itu. "Rumahmu besar sekali ya, taman depannya saja sudah sebesar rumahku,belum dalamnya,belum taman belakangnya, jangan-jangan kamar mandinya lebih besar dari ruang tamu rumah ku"jawab ryan kagum. Diana masih kaget dan bingung apa yang harus dia lakukan, "kalau ryan kuajak masuk, baru kali ini ada teman cowok yang baru kukenal masuk ke rumahku, tapi kalau di taman depan nanti ayah dan kak bagas bisa lihat saat mereka pulang. ah... ku ajak ryan ke taman belakang saja,hanya ada pak slamet disana"pikir keras diana dalam hati. Diajaklah ryan ke taman belakang oleh diana.Duduk di taman berdua mengingatkan diana kejadian tadi pagi, saat pertama kali bertemu lelaki tampan dan tinggi ini. saat bernostalgia senyum-senyum diana tak bisa disembunyikan lagi. "eh diana, kamu mau ga jadi pacar gue? " tanya ryan tiba-tiba. Dengan kaget diana reflek mengagguk tanpa memikirkan apapun."eh seriusan lo mau? " tanya ryan dengan antusias. "eh... ga kok sorry-sorry gue ngeblank,gue bukannya ga mau tapi kita baru juga kenal kan"jawab diana sedikit gugup. "iya juga sih, yaudah deh gue cabut pulang dulu ya, besok kalo gue nembak lo lagi terima ya, bye cantik... " ditinggalnya diana duduk sendiri di kursi taman ditengah senja hari itu. "apa yang barusan terjadi? "tanya diana dengan hati berseri-seri. Senja hari itu, adalah senja terindahnya seorang diana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diana
Teen FictionKisah seorang remaja wanita kaya raya yang mencari tahu perasaannya kepada seorang lelaki di kelas sebelah. Jangan lupa mampir ke cerita Swimmer's Life ya guys ❤ seru loh ceritanya 'kisah nyata'