"Penyakit apa tan?" Tanya Ryan penasaran.
"Jadi dia itu... punya trauma." Jawab bunda sedih.
"Trauma apa tante?"tanya Ryan semakin penasaran.
"Jadi dia semacam pernah jadi koran bully temennya waktu SMP" jawab bunda dengan muka lesu.
"Jadi, berhubung keluarga kami berada banyak anak lelaki di sekolah Diana menyukai Diana dan ingin berteman dengannya" terus bunda dengan tatapan penuh kesedihan.
"Nah karena itu banyak timbul gosip diantara siswi dan siswa yang menyebutkan kalo Diana itu sejenis penghibur lelaki hidung belang" terus bunda dengan hati yang semakin teriris.
"Setelah itu dia jadi bahan bullyan satu sekolahan hanya karena masalah sepele itu. Lalu dia hanya bercerita kepada ayahnya sebatas hubungan ayah dan anak. Tapi ya... kamu tau lah nak, kalo ayah tau Diana di macam-macam, mungkin orang itu akan menghilang dari bumi dengan apapun caranya"jawab bunda semakin sedih."Udah tante yang sabar, Saya janji bakal jaga dia kok tante" jawab Ryan sambil memegang tangan bunda.
"Setelah itu, ayah datang kesekolah dan membuat keributan. Dan terjadi debat antara ayah dengan bapak ibu guru yang tidak terima dengan kedatangan ayah yang membawa banyak polisi. Lalu Diana, yang tidak tau apa apa secara tiba-tiba ditarik oleh para siswa lelaki, dan..." kalimat bunda terjeda.
"Dan..." kata bunda tersendat-sendat mulai meneteskan air mata.
"Sudah bunda, tenang bunda, isgtifar bunda..." kata Ryan yang kaget akan tangisan bunda yang mendadak sambil menenangkannya.
"Dan... Diana di perlakukan tidak layak oleh para siswa laki-laki itu. Dia dianiaya dan hampir diperkosa oleh para siswa tersebut" jawab bunda yang sudah menangis deras.
Mendengar cerita tersebut, Ryan langsung memeluk bunda dengan berkaca-kaca dan berkata "Tante, saya janji se janji janjinya manusia. Saya akan menjaga Diana apapun, kapanpun dan dimanapun dia berada, jadi tante ga usah cemas ya."
Setelah itu, Ryan naik keatas untuk menemani Diana.
"Tok...Tok... ada pangeran membawa satu loyang besar pizza, tolong dibukakan pintunya" kata Ryan di depan pintu.
Diana yang mengetahui itu suara pacarnya, langsung membukakan pintu untuk si pangeran pizza.
"Ngapain kamu repot-repot beliin aku pizza?" Tanya Diana sambil mempersiapkan karpet untuk mereka duduk.
"Loh... kan aku pangeran pizza, masa beliin putri pizza repot?" jawab Ryan sambil mencubit pipi pacarnya.
"Eh Ryan, aku mau tanya" tanya Diana mendadak.
HAI GUYSSS
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SAAT KAMU MEMBACANYAAA
BTW AKU MAU UN NIHH
DOAIN YAAA GUYS
THANK YOUUU
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Diana
Teen FictionKisah seorang remaja wanita kaya raya yang mencari tahu perasaannya kepada seorang lelaki di kelas sebelah. Jangan lupa mampir ke cerita Swimmer's Life ya guys ❤ seru loh ceritanya 'kisah nyata'