Lima bulan sudah Husain dan Fadhillah berasama menjalin hubungan suci, meski Husain yang sekarang tak seperti dahulu namun tetap saja tak pernah Husain berucap bahwa ia mencintai Fadhillah .
Jika dipancing untuk mengungkapkan isi hatinya pada Fadhillah, ia selalu mengalihkan pembicaraan .Jika dipikir sedih dan kecewa Fadhillah sangat merasakannya namun siapalah dia, hanya seorang wanita pendosa yang hanya bisa berharap keridhoanNya .
Hari ini Fadhillah sudah tampil cantik nan anggun dengan baju syar'i biru dongker yang Fadhillah kenakan, karena Husain mengajaknya berjalan-jalan menikmati serta mensyukuri bumi Allah tangkuban perahu. Fadhillah berjalan keluar rumah dan tepat di halamannya sudah ada pria tampan berkharisma menunggunya. Siapa lagi kalau bukan Husain?
"Kita ijin ke abi sama ummi dulu ya Dhill?" Tanya Husain sambil meraih tangan Fadhillah
Fadhillah tersenyum, lalu keduanya berjalan menuju rumah abi dan ummi .
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Fadhillah dan Husain mengucap salam sambil mengetuk pintu
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, eh bang Husain kak Fadhillah." ucap Hasan membuka pintu rumahnya
"Ummi dan abi ada San?" tanya Husain sambil melirik kesana kemari mencari orang tuanya
"Ada bang, ayo masuk." Hasan mempersilahkan Kedua pasangan tersebut untuk masuk. Mereka bertiga nenghampiri umi dan abi yang sedang asyik menonton breaking news tentang perang Palestina dan Israel
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Ummi abi." Husain dan Fadhillah mencium pinggung tangan ummi dan abi
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, mau kemana anak ummi udah cantik dan tampan ini." goda ummi mencubit pipi Fadhillah dan Husain satu persatu
"Husain dan Fadhillah minta ijin mau jalan-jalan hehe." Husain menampakan kemanjaannya, tumben sekali ia seperti itu, pasti hatinya sedang berbunga-bunga
"Tapi ingat ya Husain jangan terlalu banyak berfoya-foya, jajan-jajanan yang sehat lihat tanda halalnya ada tidak di bungkusnya., karena Allah berfirman:
"Dan janganlah kamu mengambur-hamburkan (Hartamu) sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara Syaitan" QS. Al-Isra[17]:26-27" Ucap abi sambil menepuk punggung Husain pelan
"Dan ingat Sain, ummi masih mengharap cucu dari kamu. Sudah lima bulan loh ini." Ucapan ummi kali ini membuat Fadhillah dan Husain gugup dan tak mampu berkata-kata .
Langsung saja Husain berpamitan lalu menaiki mobilnya yang baru saja ia beli lima bulan lalu karena selain sebagai ustadz di pasantren Asy-Syifa, sekarang Husain juga seorang dosen di salah satu universitas swasta di Bandung
"Kita ke makam ibu ya kak?" pinta Fadhillah
ibunya dimakamkan tak jauh dari daerah tangkuban perahu, dengan cepat Husain menyetujui permintaan istrinya lalu mengangguk dan tersenyum.
Perjalanan sangat indah, mereka di kelilingi pohon-pohon besar yang membuat siapapun merasakan indahnya surga dunia saat mengunjunginya.
Hingga sampailah mereka di makam ibu Fadhillah. Tak lupa mereka mendo'akannya, menaburi kuburan tersebut dengan bunga, dan air.Selesai berdoa untuk Almh ibu Fadhillah, Husain meminta ijin untuk membeli minuman sedangkan Fadhillah masih ingin di kuburan. Dengan secepat kilat Husain berlari mencari warung.
Fadhillah menahan tangis, ia tahu bahwa tak baik menangisi yang sudah tiada. Akhirnya ia menegarkan hatinya. Fadhillah memang sudah cukup mampu dengan ketegaran, dan sambil menunggu Husain yang pergi untuk membeli minuman. Fadhillah sedikit memainkan handphonenya. Namun, tiba-tiba saja suara injakan dedaunan terdengar. Membuat Fadhillah memutar cepat kepalanya pada sumber suara.
"Gadis cantikku sudah berubah." Pria itu mendekati Fadhillah, Fadhillah berdiri lalu mundur dan mundur. Hatinya kalut, ia benar-benar takut
"Farrel?" Fadhillah memandangi jelas wajah itu. Ia terkejut, dia Farrel mantan kekasih Fadhillah lima tahun yang lalu
"Munafik lo Dill?" Fadhillah tak mampu berkata, mengapa ia hadir dikehidupannya lagi sejak saat ia menghancurkan harga dirinya?
"dulu lo mau gue pegang-pegang sekarang lo gue deketin malah mundur-mundur." Farrel terus mendekat, kali ini Fadhillah benar-benar tak tau harus bagaimana ia benar-benar ketakutan
"Maaf sayang dulu aku permainkan kamu depan umum, aku buat rekaman bohong semata-mata kamu telah berhubungan intim dengan aku padahal tidak. Tapi itu semua karena aku cemburu dengan pria itu." Farrel coba mengoceh, namun ocehannya sama sekali tak terdengar karena yang Fadhillah pikirkan sekarang hanya kabur dari sini
"Kemarilah.. kemarilah sayangku." Farrel semakin mendekati Fadhillah, Fadhillah berlari dan hatinya terus menyebut nama Allah, lalu berharap mengirimkan Husain atau siapapun itu untuk menolongnya.
Ia benar-benar takut, sangat takut.
Air matanya mengalir deras sambil terus berlari .Akhirnya Fadhillah Bukk Ia tersandung akar dan kepalanya terbentur batu besar di depannya, Fadhillah pingsan darah segar mengalir di atas alis sebelah kirinya. Farrel berhenti mengejar dan menatap tubuh Fadhillah yang telah tergeletak tak berdaya.
Bukk sebuah tonjokan mendarat di pipi kanan Farrel, Farrel yang tak terima mencoba melawan pria itu .
"Kurang ajar lo." Farrel mencoba menonjok bagian perut pria tersebut, namun pria tersebut berhasil membalikan serangan "Jangan pernah anda mengganggunya lagi." Husain mendorong tubuh Farrel .
Ia terlihat sangat keren, badannya atletik, tinggi, dan putih membuatnya sangat berkharisma .
Ilmu bela diri dan agamanya memberi nilai plus untuk Husain.Farrel kini tidak lagi di hadapannya, ia ketakutan lalu pergi berlari .
Yang ditatapnya kini adalah Fadhillah yang sudah tergeletak lemas dangan darah segar di halis atasnya "Fadhillah?" Husain cemas dan segera membawanya kerumah sakit terdekat dengan menggendongnya ala pengantin pertama .
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh , gak apa-apa ya biar sedikit asal update hehe .. next cerita masih panjang☆♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Imam dan Iman (Open PO)
SpiritualBlurb "Kamu harus menikahi Fadhillah!" Husain langsung terperanjat kaget. Matanya membulat seperti bulan purnama. Alisnya pun ikut menyerit, "Kenapa, Bi?" "Ibu Fadhillah baru saja meninggal dunia. Ia juga mengamanahkan Fadhillah untuk kamu jaga." ...