Fadhillah jatuh pinsan saat sedang memasak di rumah ummi, sontak ummi kaget dan langsung menangkap Fadhillah yang hampir jatuh ke lantai
"Fadhillah." teriak ummi menggoyangkan pipi Fadhillah yang sudah memejamkan matanya itu
Ummi mematikan kompor dan langsung berteriak memanggil Hasan, tubuhnya masih menahan tubuh Fadhillah agar tak jatuh ke lantai.
"Kak Fadhillah?" Hasan terkejut saat umminya sedang berusaha keras nenahan tubuh Fadhillah
"Afwan sayang, panggilkan abangmu di masjid." Ucap ummi dengan wajah yang begitu khawatir
Hasan segera berlari mencari abangnya
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Ucap Hasan melihat Husain sedang mengajar di dalam masjid"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh Afwan, saya tinggal dulu kalian boleh istirahat." Husain menghentikan pelajaran karena wajah Hasan yang tak memungkinkan, ia tahu bahwa sesuatu pasti telah terjadi
"Kak Fadhillah pingsan bang." Ucap Hasan saat Husain menghampirinya lalu Husain dan Hasan segera berlari ke rumah ummi
saat sampai di rumah ummi langsung saja ia menggantikan ummi untuk menopang tubuh Fadhillah .
"Bawa ke rumah sakit Sain, abi sedang pergi ke kelurahan menggunakan motor kebetulan mobilnya tidak dipakai kamu pakai saja mobil abi." Ucap ummi penuh kekhawatiran
Husain segera berlari keluar membopong tubuh Fadhillah yang mungil, diikuti ummi dan Husain yang langsung masuk ke dalam mobil. Para santri disekelilingnya terus menatap ke arah mereka.
Setelah menidurkan Fadhillah di mobil Husain kembali ke dalam untuk mengambil kunci dan kebetulan ia bertemu ustadz Khairi "Afwan Ustadz saya buru-buru tolong jaga pasantren sebentar." ucap Husain diikuti anggukan Ustadz KhairiHusain melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, lagi-lagi ia menoleh ke belakang lewat kaca mobilnya, menatap Fadhillah yang masih belum sadar dipangkuan ummi.
Rasa khawatir terus menyelimuti perasaannya, entah karena apa, apa karena ia kasihan melihat Fadhillah, atau memang karena ia sudah mulai jatuh cinta pada Fadhillah?
******
Dokter Faqih keluar dari ruangan Fadhillah. Di luar sudah ada ummi, Husain, Hasan juga abi yang baru saja sampai ke rumah sakit.
"Gimana keadaannya dok?" Tanya Husain, ummi, abi serempak
"Kalian tenang saja, Fadhillah baik-baik saja dan kemungkinan saat ia sadar ia telah pulih. Ingatannya akan kembali." Semuanya tersenyum mendapati pernyataan dokter Faqih barusan
"Aamiin Alhamdulillah." Ucap Husain
"Apa kita boleh menjenguknya sekarang dok?" Tanya abi
Dokter tersenyum "tentu saja boleh."
"Terima kasih." Ucap Husain
"Sama-sama, kalau begitu saya permisi Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." dokter Faqih pun pergi meninggalkan mereka
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."
Mereka bersama-sama masuk ruangan, kini terlihat jelas tubuh Fadhillah yang masih mengenakan hijab serta infusan di tangannya
"Uhuk . " Suara batuk Fadhillah terdengar dan ia mulai membuka matanya perlahan lalu memengang kepalanya, sambil wajahnya yang sedikit meringis kesakitan
"Kepalaku sakit sekali." Ucap Fadhillah sambil menatap sekelilingnya
Husain, Hasan, ummi, dan abi hanya menatap Fadhillah. Membiarkan ia benar-benar sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Imam dan Iman (Open PO)
EspiritualBlurb "Kamu harus menikahi Fadhillah!" Husain langsung terperanjat kaget. Matanya membulat seperti bulan purnama. Alisnya pun ikut menyerit, "Kenapa, Bi?" "Ibu Fadhillah baru saja meninggal dunia. Ia juga mengamanahkan Fadhillah untuk kamu jaga." ...