10. the war : begin

307 76 21
                                    

Siapakah yang menang taruhan?????

Tentu saja Somi saudara-saudara.

Karena sekeras batu apapun Anin, pasti luluh kalau Gevano udah membujuk dan memohon-mohon. Apalagi Gevano sampai mengancam gak mau pulang kalau Anin gak mau bukain pintu kamarnya.

Masalahnya Mama Gevano lagi pulang ke Depok. Yang artinya Gevano gak bisa ada di luar rumah diatas jam 10 malam.

Bukan karena Gevano anak mami atau apalah itu sebutannya. Melainkan mamanya yang super bawel tiap kali Gevano keluar rumah.

Ditambah lagi sikap mamanya Gevano yang terkesan kurang senang sama Anin. Pernah satu kali mereka berencana pergi keluar. Tapi dompet Gevano ketinggalan dan mereka terpaksa balik ke rumahnya.

Saat itu ada mamanya Gevano yang kebetulan lagi di rumah. Baru aja mobil Gevano masuk kepekarangan rumah, mamanya udah nungguin di depan pintu.

Anin akhirnya ikutan turun dan berencana mau menyalami mamanya Gevano. Tapi bukannya menyambut ramah, mamanya Gevano malah marah.

"Lain kali kalau kamu ada perlu, pergi sendiri aja. Jangan bawa-bawa Gevano. Anak saya bukan supir kamu,"

Semenjak itu Anin gak pernah langsung minta antar-jemput sama Gevano. Dia lebih memilih menyetir mobil sendiri.



Setelah Anin membukakan pintu, Gevano langsung memeluk pacarnya itu.

"Kenapa sih kamu? Aku salah apa, hm?"

"Carabella Aletha siapa?"

Gevano melepaskan pelukannya dan menatap wajah Anin yang memerah akibat menangis ntah berapa lama.

"Jadi kamu marah terus sampai nangis gini karna Ale?"

"Jawab kenapa sih, No. Hobi banget bertele-tele,"

Gevano tuh mau ketawa liat Anin ngamuk kaya sekarang ini. Tapi ditahan karena pasti akan tambah ngamuk lagi.

Belum sempat Gevano menjelaskan siapa itu Carabella Aletha, teriakan Silva dari lantai 1 langsung mengalihkan perhatian mereka.

"HEH BUCIN! KALAU PACARAN JANGAN DI DEPAN PINTU DONG, SEPET GUE DARI BAWAH LIATINNYA!!!!"

×××


Samuel heran ketika Silva sedikit memekik ketika melihat cewe yang dari tadi satu meja sama dia di kantin.

"Lo kenal kakak ini?" tanya Samuel heran.

"YA KENAL LAH! DIA IT-----"

"Ya kenal lah. Kan gue kakel-nya," jawab Alin memotong ucapan Silva.

Silva gak ngerti awalnya sampai dia melihat kearah Alin yang memberinya kode untuk mengiyakan perkataannya.

"I...iya gitu, Sam. Kak Alin ini anak kelas 12. Makanya gue kaget kok dia di kantin, kan harusnya ngumpul di ruang atas," jelas Silva.

Samuel mengangguk paham. "Hmmm pantesan gue gak pernah liat muka Kak Alin, ya. Ternyata kelas 12," sambung Samuel.

"Yaudah gue balik keatas lagi deh kalau gitu. Oh iya, Sil. Ntar gue ikut lo ya ke cafe itu," ujar Alin lalu meninggal Samuel dan Silva.

"Lo mau ke cafe mana emang?"

"Cafe-nya Bang Aro. Dia buka cafe baru gitu deh deket kampus," jawab Silva tak minat.

Cewek itu masih kaget mendapati Alin yang pura-pura jadi anak SMA Wiratama.
















Silva dan Alin sampai di cafe milik Aro. Mereka berdua sudah berganti pakaian yang lebih santai.

Tapi perasaan Silva sekarang yang gak santai. Dia penasaran Alin ini kenapa sebenarnya.

"Kamu kok liatin aku gitu banget?" nada Alin bertanya sangat jelas kalau dia gak suka cara Silva yang dari tadi memandanginya.

"Kak Alin ngapain pura-pura jadi anak sekolah di sekolah kaya tadi?"

"Ya karena aku bosan aja gak ngapa-ngapain," Alin keliatan santai banget menjawab pertanyaan Silva.

"Bukan karena Kak Alin mau deket-deket Samuel, kan?" pertanyaan Silva makin membuat Alin merasa tidak nyaman. Seakan dia baru saja berbuat kriminal.

"Aku aja gak tau Samuel siapa, kok bisa nanya begitu sih kamu?"

Silva tidak menjawab malah mengancam Alin.

"Pokoknya kalau Kak Alin mau jahatin Samuel, berhadapan sama aku."


×××

Mbak Author's Note!

Yaaaa siapa yg jawaban kuisnya benaaar???? Wkwkwkwk

Aku udah pilih 2 yang beruntung dan jawabannya benar. Orangnya akan langsung aku dm.

Jadi yang jawabannya benar coba aja cek dm kalian, siapa tau kalian beruntung hehe.

Hadiahnya emang ga seberapa sih. Tapi nanti akan ada kuis lain dari semua seri Always Limitless. Jadi hadiahnya bertahap gitu dari yang kecil dulu.

Btw, aku mau minta maaf karna sering nunda untuk update part ini. Karena ini adalah part awal konflik dimulai, makanya aku meyakinkan diri dulu sebelum ngepublish-nya.

Dan kayanya cerita ini akan banyak part-nya hehe. Liat nanti aja deh.

Jangan lupa vomment-nya ya!
Terimakasih

[0] Bocah PantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang