16. salah duga

209 50 4
                                    

Gevano duduk di depan teras rumah Anin tanpa sedikit pun niatan pulang. Padahal hari sudah menunjukkan pukul 9 malam.

"Kamu yakin gak mau pulang?" Tanya Anin sekali lagi dan Gevano dengan mantap mengangguk.

"No, kamu tau kan aku senang kamu bisa disini dan anak-anak juga pasti senang. Tapi, masalahnya----"

Ucapan Anin terhenti ketika sebuah panggilan masuk ke ponselnya.

Gevano yang tau hanya orang-orang tertentu; ibu Badriah, anak-anak panti, Gevano, papa Gevano, yang tau nomor handphone Anin langsung mengernyitkan kening curiga.

"Kamu nelfonin temen Somi pakai nomor hp?" Tanyanya yang langsung disambut gelengan oleh Anin.

"Aku telpon pakai Line, kok. Tapi, aku gak tau ini nomor siapa," ujar Anin sambil menyodorkan ponselnya ke Gevano agar cowo itu bisa melihat nomor yang tertera dilayar.

"Gak usah diangkat."

Anin langsung bingung ketika Gevano berkata begitu.

"Itu nomor mama ku."

× × ×

David terus meminta driver taxi yang ditumpanginya untuk ngebut.

Kalau saja kakaknya tidak kuliah di Jatinangor dan membawa mobil kesana, dia pasti tidak perlu repot-repot nyinyir karena supir taxi.

David sampai di depan GO  bersamaan dengan Anin dan Gevano. Tidak ada Silva atau yang lain. Karena David yakin mereka sedang menenangkan Bu Bada.

"Dia keluar les jam berapa, Vid?" Tanya Anin yang keliatan sudah tidak sabaran.

"Harusnya setengah 10 ini udah keluar, kak. Tunggu bentar lagi aja," jawab David yang juga sibuk mengedarkan pandangannya.

Tak berapa lama Anin langsung melihat sesosok cowo turun dari tangga. Dia langsung meneriaki nama cowo itu.

"ERVAN!"

Ervan yang tau dirinya memang ditunggu oleh Anin sedikit kaget karena ada David dan juga satu cowo lain.

Baru saja dia sampai dihadapan mereka, Gevano langsung menyerangnya. Untung Ervan yang badannya jauh lebih kecil dari Gevano tidak sampai tersungkur.

"Apa-apaan nih?!" Tidak terima dipukuli, Ervan nyaris membalas Gevano namun David menahannya.

"Adek gue dimana?" Tanya Anin tanpa basa-basi.

"Yang jelas dia gak sama gue, Kak," jawab Ervan tegas.

Anin yang dari tadi sudah pusing karena Somi yang tidak juga ketemu hampir pingsan mendengar jawaban Ervan.

"Tapi, kayanya gue tau Somi dimana."

"Dimana?!"

"Kuburan."

× × ×

wqwqwq ini ga m/t kok gais tenang sajo.

[0] Bocah PantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang