It's Me [END]

who?

Meghan

Hari ini gue sama temen-temen BEM lagi milihin anggota baru BEM, gue udah nyatet beberapa nama yang akan gue jadiin staff. Tapi gue bener-bener gak puas sama orang-orang yang daftar buat divisi gue, gue bener-bener kebingungan nentuin staff.

"Sumpah ya gue bener-bener gak percaya sama orang-orang yang gue pilih"

Bagas yang lagi nyatetin nama langsung noleh ke arah gue dengan muka sok imut

"Ah percaya aja sama orang-orang yang lo pilih, carinya jangan yang terlalu perfect, kaya gue dong menerima dengan keteguhan dan dengan bantuan Illahi"

" Elo pasti milihin yang cakep sih gue yakin"

Gue merebut formulir-formulir yang daftar di divisi Bagas.

" Anjir bangsat, benerkan kata gue. Lo milihin yang cakep"

" Eh inimah hak gue yeee, ngapain elo yang sewot, lagian mereka pas gue wawancara bagus ko, ada sih satu orang jawabannya kaya yang gak niat gitu, tapi gue yakin dia pasti kinerjanya bagus, soalnya keliatan dari mukanya.Cakep"

" Bangsat" teriak gue sambil ngejitak kepala bagas

" Sakit anjing, liat deh emang cakep kan ini' bagas ngasiin kertas ke gue. Gue langsung liat foto yang ada di formulir dan gue liat IPK nya. IPK nya gede banget, fix ini cewe pinter dan liat dari visi misinya lebih cocok ada di divisi gue

"Gas, gue ambil Kireina ya. Divisi gue butuh orang pinter kaya gini"

"Enak aja, gak bakalan gue lepasin. Gue bilang juga apa, cakep kan! Ini hak gue pokonya"

"Bukan cakep engganya bangsat, divisi gue yang daftar pada goblok semua,gue butuh yang pinter, lagian divisi lo udah banyak cewe cakepnya"

" Alesan lo,pokonya kaga! Kalo ada gantinya yang cakep juga baru gue mau"

"Anjing! Nih nih ada, si Eriska dia cakep nih"

"oke gue lepas! Thanks bro hahaha"

Bagas emang bener-bener, lagi milih staff buat proker setaun masih sempet-sempetnya milihin cewe cakep. Tapi gue ngerasa familiar banget sama ini cewe, kaya yang pernah ketemu tapi dimana.

Flashback

"Ya ampun, sumpah dia manis banget baik banget" Zeta bermonolog sambil mengamati laki-laki yang berada lumayan jauh di depannya.

Zeta hanya bisa memandang laki-laki itu dari jauh, mengamatinya dan mencari tau lewat media sosial dan mencari tau tentang laki-laki itu lewat temannya. Zeta tidak punya banyak keberanian untuk memberi tahukan perasaannya, bahkan hanya untuk menyapa dan memberi senyum Zeta tidak punya keberanian.

Melihat laki-laki itu bermain sepak bola dari kejauhan sudah membuat kireina bahagia. Kireina sampai hafal keberadaan laki-laki itu pada jam-jam tertentu saat di sekolah.

Hari ini hari Selasa, seperti biasa sehabis pulang sekolah Zeta menuju lapang sepak bola di sekolahnya, ia memilih duduk di tempat yang agak jauh dari lapang sepak bola. Sambil memakan cemilannya. Zeta berusaha mencari laki-laki yang selama ini ia perhatikan namun sosok yang ia cari tidak nampak.

Zeta masih mencari sosok laki-laki itu, sampai tiba-tiba seseorang mengagetkannya.

" Ko diem disini? Mending diem di kursi deket lapangan aja sambil ngeliat yang sepak bola"

Kireina diam mematung, wajahnya terasa panas. Sosok yang dicarinya berdiri dihadapannya sambil membawa bola. Laki-laki itu memberi senyum manisnya.

" Hah, eeh i.. ini mauu, mau pulang" kireina berusaha berdiri. Alih-alih menjawab Zeta langsung pergi meninggalkan laki-laki itu. Detak jantung Zeta berdetak tak karuan, wajahnya terasa panas.

"eehh tunggu, ini makannanya ketinggalan" teriak laki-laki itu. Namun yang dipanggil tak kunjung menoleh.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------