Kalian pasti tau kan apa itu sayang? Sayang, merupakan perasaan memiliki, empati, simpati, bahagia dan semua keindahan di dalamnya. Sayang, kepada orang tua, keluarga, sahabat dan bahkan pacar. sayang terkadang abstrak, sulit untuk diungkapkan oleh kata-kata namun terasa, seperti angin, tidak berwujud namun memberikan kesegaran.
○○○
Kehidupan Zeta sangat menyenangkan, ia punya Meghan, sekarang Zeta sudah punya banyak teman dan kehidupan organisasi Zeta berjalan baik. Karena Zeta sudah mulai sibuk dan Zeta merasa kewalahan untuk bolak-balik ke rumahnya yang jaraknya lumayan jauh akhirnya Zeta memutuskan untuk tinggal di kosan, hanya berbeda beberapa rumah dengan Erika, kosan Zeta semua wanita tidak seperti kosan Erika yang lebih menyerupai kontrakan, mengingat kosan Erika sangat besar.
○○○
Hari ini kepala Zeta dibuat pening, semua susunan kegiatan dan surat perizinan untuk acara minggu depan hilang. Beberapa kali Zeta teledor, kemarin ia lupa membuat MoU atau perjanjian dengan narasumber untuk seminar, belum lagi Zeta dibuat kesal karena bekerja sama dengan kampus Neta, mau tidak mau Zeta harus berurusan dengan Neta, karena Neta merupakan sekertaris dari BEM kampusnya.
Bukan kali ini saja Wega memarahi Zeta, Zeta benar-benar teledor, itu yang dianggap Wega "lo kalo kerja pake hati dong" "lo kalau kaya gini terus ngancurin reputasi organisasi lo tau ga?" "Jangan mentang-mentang lo punya hubungan sama ketua divisi lo, elo jadi seenaknya kalo kerja". Zeta sudah muak dengan semua makian Wega.
Hari ini Zeta harus siap dengan makian Wega, Zeta sudah cukup kesal karena rekan satu divisinya mendadak susah dihubungi, bahkan saat ia menghubungi Meghan ia tidak bisa.
Zeta panik bukan main, ia kehabisan akal karena harus bergerak sendiri membuat perizinan ulang, membuat susunan acara yang telah direncakan sebelumnya. Zeta harus merelakan bolos kelas karena ia takut di cap tidak bertanggung jawab oleh rekan-rekannya. Yang ia takutkan nampaknya akan terjadi, Wega berjalan menuju sekre, mencari Zeta. Zeta hanya diam mencoba mengingat-ngingat susunan acara yang akan dilakukan.
"Zeta" suara Wega sudah terdengar menyeramkan di telinga Zeta.
"Lo bikin perizinan ulang?" Suaranya terdengar semakin mengerikan.
"Sorry ka, perizinannya ilang, makanya aku minta suratnya lagi, cuma aku ga ngerti kenapa jadinya perizinan ulang"
"Ilang? Teledor!"
Sudah Zeta duga, kali ini nada bicaranya semakin sinis.
"Biasanya aku selalu bawa-bawa pake map, tadi aku lupa."
"Berapa kali sih lo harus bikin kacau? Kasian gue sama Meghan, punya anak buah gabisa di andelin"
Mata Zeta memanas, memang benar ini salahnya, tapi Zeta selalu memperbaiki kesalahannya, menebus kesalahan yang ia lakukan.
"Fokus Zeta! Kalo lo udah ga niat ada disini, lo boleh ngundurin diri" Wega berlalu meninggalkan Zeta.
Zeta merunduk, menahan tangisnya. Kali ini perkataan Wega benar-benar mengintimidasi.
Kali ini Zeta harus pulang larut, ia harus menyelesaikan pekerjaannya, ponselnya berdering, menandakan pesan masuk.
Meghan
Rei, maaf aku baru sempet ngabarin kamu, tadi aku ada urusan di luar kota. Kamu udah makan?Kali ini mood Zeta benar-benar rusak. Ia memilih mengabaikan pesan Meghan.
Meghan
Kamu udah di kosan kan? Aku kesana ya? Aku bawain martabak.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me [END]
FanfictionDia yang bikin gue benci sama nama gue, dia juga yang bikin gue cinta sama nama gue. beberapa chapter di private. Untuk melanjutkan membaca silahkan follow dulu ya :))