Everything has change- Taylor Swift
**
Entah berapa lama Zeta mengumpat dan marah hari ini, bukan hanya orang terdekatnya yang kena marah, bahkan Wega orang yang ia takuti ikut terkena amarah Zeta, Wega hanya ingin menanyakan proposal hanya itu bahkan ia sendiri tidak berniat memarahi Zeta, tapi Zeta malah marah dan meluapkan kekesalannya selama ini. "Akutuh kerja disini ikhlas loh, tapi kalo aku salah ya gausah di permasalahin banget! Cukup kasih tau, emang gak sakit hati apa dimarahin depan orang mulu?"
Wega terkejut, mulutnya sedikit terbuka karena mendengar Zeta marah kepadanya untuk yang pertama kali "gue cuma mau nanya doang-,"
"Paling nanti ujung-ujungnya bilang 'kasian Meghan punya anak buah kaya lo' salah mulu idup gue" Zeta berlalu, meninggalkan Wega dan beberapa staff yang ada di sekre.
"Itu bocah napa dah?" Tanya Bagas ikut penasaran, untungnya Bagas cukup mengerti situasi bahkan saat ia berpapasan dengan Zeta ia tidak menyapanya karena raut wajah Zeta sangat masam.
"Coming moon" jawab Rian salah satu staff Wega
"Hah? Apa anjir? Wega mengerutkan keningnya.
"Coming= datang , moon= bulan"
Semua orang terdiam, Rian memang selalu memberi celetukan garing seperti sekarang membuat rekan yang lain menggeleng heran.
"Paeh anjir (mati anjir)" umpat Bagas.
○○○
Zeta merasa hari ini ia sedang menyebalkan, siapa lagi penyebabnya? Setelah kemarin Meghan meninggalkannya saat pulang, hari ini Meghan tidak masuk kuliah, Meghan tak pernah seperti ini walaupun Meghan langganan telat dan berakhir diusir dari kelas, ia akan menyempatkan diri untuk datang ke kampus.
Iya Zeta tau pacarnya dimintai tolong oleh orang tua Aruna untuk menemaninya karena orang tua Aruna sedang di luar kota, tapi kenapa harus Meghan? Itu pikirnya.
"Yaudah, bilang dong lo keberatan kalo Meghan sama Aruna" celetuk Erika. Erika, Ruri dan Zeta sedang diam di pelataran, Erika dan Ruri sedang menghibur Zeta, mereka mendengarkan curhatan Zeta sekarang.
"Nanti gue dibilang posesif, lagian tega amat gue jahatin orang sakit"
"Tuh tau, yaudah sih biarin aja! Kalo lo penasaran lo jenguk! Kan lo udah kenalan sama Aruna" tambah Ruri.
"Males ah"
"Hmm, percintaan memang sulit" Zeta menggelengkan kepalanya.
"Lo gimana sama ka Bagas?" Tanya Ruri penasaran
"Hah? Ihh apaan deh, kitamah temen doang" Erika beralibi
"Bohong, nanti juga pas lo ulang taun si ka Bagas duluan yang rempong kasih surprise" Zeta ikut meledek Erika
"Heeey lancang ya anda Kireina Zeta Adnan Yudhis"
"Anjay anjaay" Ruri menepuk bahu Zeta
"Sttt! Jangan bilang Meghan dulu nanti gue kesel"
"Perasaan gue bilangnya Yudhis bukan Meghan hueheee" Erika menjulurkan lidahya
Kedua temannya itu tak habis-habis meledek Zeta, membuat Zeta lupa sedikit tentang kesalnya.
○○○
Meghan
Kamu lagi ngapain? Mau makan bareng ga?Zeta mengabaikan pesan dari Meghan, bisa-bisanya ia seolah tanpa dosa mengiriminya pesan tanpa menemuinya. Zeta merentangkan kakinya melanjutkan lagi yoganya, Zeta tak habis fikir beratnya bertambah karena kesal dengan seseorang, psikisnya masih sama seperti dulu, ia takut gemuk, Zeta akan mulai diet lagi jika beratnya sudah seperti sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me [END]
FanfictionDia yang bikin gue benci sama nama gue, dia juga yang bikin gue cinta sama nama gue. beberapa chapter di private. Untuk melanjutkan membaca silahkan follow dulu ya :))