12

139 7 2
                                    

Meghan masih merasakan jantungnya yang berdebar, bohong kalau Meghan biasa saja setelah memberikan pernyataan, entah apa namanya karena dengan percaya dirinya ia langsung mengatakan bahwa Zeta resmi menjadi pacarnya. Sebenarnya ada rasa takut saat mengatakan kejelasan statusnya, takut kalau Zeta menolak mentah-mentah. Tapi nyatanya Zeta tidak menolak, bahkan setelah resmi keduanya malah malu-malu seperti anak sekolah dasar yang mulai menyukai lawan jenis.

Zeta masih berpegangan erat, tangannya melingkar di pinggang Meghan. Meghan membawa motornya ke rumah Zeta, kali ini dia yang harus mengantar jemput Zeta. Bagi Meghan bukan masalah mengantar jemput Zeta setiap hari, ah kalau saja motornya masih ada.

Selama diperjalanan mereka tidak berbicara apapun, keduanya masih malu-malu. Suasana hening dan terpaan angin membuat Zeta mengantuk, Zeta mempererat pelukannya dan menyenderkan kepalanya di punggung Meghan.

"Ghan gue ngantuk"

"Jangan tidurr! Kalo lo kejengkang nanti gue yang repot sayang"

"Sayang sayang! Geli tau gak"

"Kan udah jadi pacar, gak apa-apa kali"

"Emang lo mau gue panggil sweetie pie?"

"Biarin lucu hahaha, aah jadi pengen meluk"

"Dasar mesum!"

"Yee elo yang mesum! Nih buktinya peluk peluk, kenceng banget lagi! Sampe susah nafas"

"Iya gue lepas iyaa!"

"Bercanda sayang"

"Sekali lagi bilang sayang gue geplak ya helm lo"

"Tuhaan! Kemana Kireina yang tadi sore huhu inimah Zeta judes."

"Hahaha, bangke!"

✴✴✴

Zeta mengaduk bakso yang ia pesan, Erika masih sibuk menyeruput es jeruk yang ia pesan.

"HAI CANTIK-CANTIKKUU" suara cempreng milik Bagas menggelegar dan mengagetkan Zeta, membuat kuah bakso yang ada dihadapannya tumpah.

"Eeh maaf maaf hahaha, gue semangat banget habisnya, duh kalo si Meghan tau pacarnya ketumpahan kuah bakso, habis diomelin deh gue"

"Hah pacarnya?" Erika melirik Zeta

"Iya rik, udah jadian tuh mereka! Minta teraktiir!!"

"Ko lo gak cerita sih? Jahat banget sih ke temen sendiri" Erika mendengus kesal.

"Maaf Rik, nanti gue cerita ko"

"Alah, mentang-mentang udah punya pacar lo jadi lupa temen!" Ketus Erika.

"Eeh, bentar. Ko lo jadi egois gini, gue bakal cerita. Apa kabar lo yang selalu nutupin semuanya dari gue?"

"Udah-udahh, kasian tuh bakso sama es jeruk kalian anggurin" bagas melerai.

"Yang gue tutupin apa?"

"Lo masih jalan sama Fandi kan? Lo gak pernah cerita! bahkan saat gue masih pacaran sama Fandi, dan lo jalan sama dia lo pun gak cerita! Ko lo egois banget"

Zeta berdiri meninggalkan Bagas dan Erika. Kali ini Zeta benar-benar kecewa, bukan hanya sekali Erika menyembunyikan sesuatu, walaupun Zeta tau tapi dia berusaha mengabaikannya, berusaha menunggu kejelasan dari mulut Erika sendiri tanpa berspekulasi.

Beruntung hari ini kelas sudah selesai, jika biasanya Zeta melampiaskan kesalnya dengan makan banyak, kali ini ia ingin tidur seharian sampai pikirannya benar-benar tenang.

✴✴✴

Bagas berlari mencari Meghan, Meghan masih asyik bermain games di ponselnya. Bagas seolah menjadi informan yang memberikan informasi seputar Zeta.

It's Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang