14

160 4 0
                                    

Terkadang kamu melupakan seseorang, terkadang kamu mengabaikan seseorang, terkadang kepekaanmu tertutup dan kamu berakhir menyakiti seseorang tanpa kamu sadari.

***

Bagas dan Ruri tak habis pikir, kali ini terulang, semua tugas Zeta yang dikerjakan beberapa hari lalu hilang dari laptop, mereka mencurigai Erika. Seolah tidak tahu Zeta mengabaikan dugaan-dugaan Bagas dan Ruri. "Ta, jangan di diemin gini, nanti dia terus kaya gini ke elo" Bagas mulai geram, ia tak tahu apa yang menjadikan Erika seperti ini, kedua sahabat itu kini sangat berjarak.

Meghan yang baru datang kebingungan dengan Ruri dan Bagas "Zeta sama Erika kenapa? Berantem lagi? Gara-gara cowo bukan?".

"Apaan sih Ghan, terus aja bahas cowo! Kenapa sih? Mau kamu apa?" Zeta yang dari tadi sudah kesal ditambah Meghan yang tiba-tiba datang menuduhnya membuat Zeta marah.

"Loh kenapa sih? Ko jadi aku yang dimarahin?"

"Ya kamu pikir aja, akutuh lagi kebingungan nyari file terus kamu dateng-dateng nuduh aku rebutan cowo" Zeta pergi meninggalkan Meghan, Bagas dan Ruri.

Zeta bingung kenapa harus Erika yang menghilangkan file-file nya? Apa erika sengaha? Apa ia pernah berbuat salah? Bahkan seingat Zeta ia tidak pernah membuat Erika marah.

Zeta kesal bukan main, ia ingin mengumpat kepada semua orang yang ada di hadapannya, harinya sudah kacau. "Gue kenapa sih?" Zeta berjalan meninggalkan kampus, niatnya untuk mengerjakan tugas di kampus sudah hilang.

"Zetaaa" Erika memanggil Zera dari kejauhan

Zeta hanya melirik, dirinya tidak berminat untuk melirik Erika sedikitpun.

"Dicariin juga, mau kemana?" Tanya Erika lagi

"Gatau gue, asal jalan aja"

"Ih aneh lo mah, gue mau main nih sama ka Bagas, ka Chandra, sama Meghan juga, eh Meghan ngajak lo kan?"

Zeta memutar bola matanya, sudah terlalu kesal dengan Erika dan orang-orang disekitarnya.

"Engga, have fun ya! Gue mau nugas dulu"

"Eh gamau ikut? ada Meghan juga loh?"

"Terus kalau ada Meghan kenapa?"

"Ya engga, biasanya kan lo sepaket sama Meghan, ko lo jadi sewot sih?"

"Meghan cuma pacar loh, bukan suami gue, ya kalo dia mau main sama temennya yaudah, udah ah Rik, gue lagi PMS" Zeta meninggalkan Erika, bohong jika ia tak masalah Meghan pergi tanpa mengajaknya, ia kesal bahkan Zeta tidak diberi tahu.

○○○

Zeta memilih pergi ke bioskop, menonton film seorang diri, ia bahkan menghabiskan waktu seharian di Mall hanya untuk berkeliling dan makan. Zeta tidak ingin memikirkan hal macam-macam, ia bahkan menonaktifkan ponselnya karena tak ingin diganggu oleh siapapun termasuk Meghan.

○○○
Zeta pulang ke kosannya, ia berjalan menyeret totebagnya, perasaannya belum membaik walaupun ia sudah menyibukan dirinya dengan hal-hal yang ia senangi, seperti menonton film, membeli buku dan makan. Ia menghembuskan nafasnya keras-keras saat melihat Meghan sudah berdiri dan sibuk dengan ponselnya.

"Kirei kamu kemana sih? Kebiasaan deh hp kamu selalu ga aktif, terus sekarang kamu pulang malem, kamu kemana aja?"

"Udah Ghan gausah intorgasi aku, aku udah pulang, aku cape"

"Kamu dari mana? Sama siapa? Jawab dulu Kirei"

"Ghan! Kenapasih? Kamu selalu rewel saat aku susah dikabarin? Tapi kamupun kaya gitu ke aku, kamu selalu nuntut aku ngabarin kamu, tapi kamupun engga selalu bilang kan kamu mau pergi kemana, sama siapa?"

It's Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang