15

128 2 4
                                    

Wajar jika marah, wajar jika kecewa, manusia akan merasakan itu, karena mereka mengharap pada sesama manusia.

○○○

Semenjak kejadian itu Erika benar-benar menjauh dari Zeta, Zeta membiarkan Erika menjauh karena Erika butuh waktu untuk sendiri, Zetapun sama ia butuh waktu untuk memikirkan kesalahannya.

"Aku nanti langsung rapat besar ya sama kadiv yang lain, kamu pulang duluan, nanti udah beres aku samperin kamu di kosan, kamu mau makan apa?" Tanya Meghan sambil membereskan laptopnya.

"Oke, jangan malem-malem ke kosannya, aku gak tahan diceramahin ibu kos dia suka marah kalo aku bawa cowo, aku mau makan kwetiaw aja"

"Iya iyaa, aku kan kalo ke kosan kamu gapernah malem amat, jam 9 aja udah balik, oke tunggu aku yaa"

"Yang pedes ya mang!"

"Mang mang, dipikir aku tukang mi tekteknya? Ga ada pedes-pedes ya Kirei!"

"Ihh, gaenak tau gak pedes"

"Iya iyaa nanti aku pedesin dikit, yaudah aku pergi dulu yaa" Meghan meninggalkan Zeta.

Zeta masih diam di pelataran, ia melihat Erika dari jauh, jika ia tak ingat Erika membutuhkan jarak dengannya ia akan menghampiri Erika. Zeta mengurungkan niatnya, ia memilih pulang ke kosannya, menunggu Meghan.

○○○

Terlalu sore untuk Meghan mecari kwetiaw pada jam ini, Meghan malah mengendarai motornya, menuju salah satu mall untuk membeli minuman favorit Zeta. Zeta sangat suka choco hazelnut tapi Zeta bilang minuman favoritnya itu bisa membuat tubuhnya bertampah beberapa kilo, Zeta memang berlebihan tapi Meghan memaklumi itu.

Saat Meghan sedang mengantri ia dikagetkan oleh seorang wanita yang memanggilnya.

"Ka Meghan"

Meghan terdiam, memandangi wanita itu sampai akhirnya ia mengenalinya.

"Aruna?"

Wanita yang dipanggil Aruna itu mendekat memamerkan senyum manisnya "sendiri aja?" Tanya Aruna.

"Iya, kamu sendiri juga?" Meghan balik bertanya walaupun ia yakin Aruna datang sendiri.

"Iya, ini abis beli lilin" Aruna memperlihatkan totebag berisi lilin aroma terapi.

"Tetep suka lilin ya" Meghan tersenyum.

Dulu Meghan dan Aruna pernah dekat, sebelum Meghan bertemu Zeta kembali Aruna lah yang mengisi hari-hari Meghan, Aruna berusia setahun lebih muda dari Meghan, ia kenal Aruna saat di tempat bimbingan belajar dulu. Aruna cantik, begitu yang di lihat Meghan, ia sering melihat Aruna menunggu jemputan, bahkan saat hujan keduanya pernah ada di tempat yang sama untuk berteduh, sampai akhirnya Meghan memberanikan diri untuk berkenalan dengan Aruna.

Selama setahun Aruna dan Meghan dekat, namun tidak ada kejelasan dalam hubungan mereka sampai akhirnya Aruna tiba-tiba pergi dari Meghan. Kini keduanya bertemu kembali, Aruna seolah tidak memiliki beban, ia malah menyapa Meghan dengan raut wajah ceria.

○○○

"Udah lama gak ketemu" Aruna melemparkan senyum, keduanya ada di restoran cepat saji. Meghan memutuskan untuk mengobrol dengan Aruna, setidaknya dulu mereka ada dalam hubungan yang baik-baik saja sampai akhirnya Aruna menyapanya dengan baik pula.

"Iya nih, kamu apa kabar?"

"Baik, kamu pasti baik kan? Aku lihat kamu di Instagram, pacar kamu cantik" Aruna kembali tersenyum.

"Iya, dia emang cantik. Nanti aku kenalin kamu ya" jawab Meghan.

"Waahh seneng deh dengernya, oh iya aku suka keinget kamu deh kalo aku lagi bikin tugas, dulu kan kamu yang suka ngerjain tugas aku hihi"

It's Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang