Hai surya...
Bagaimana kabarmu?
Bagaimana sinarmu?
Masih terangkah atau sudah redup?Surya...
Sudah lama sinarmu tak menyapa
Di pagi dan sore harikuDimanakah kamu berada?
Cahaya kehidupanku
Penyamangat hidupku
Sinarmu yang menghangatkanku
Kini hilang tanpa jejakAku bersembunyi dalam labirin
Labirin yang kuciptakan sendiri
Dari berbagai macam pertanyaan
Yang menyangkut dalam kepala dan hatiApa karena semua tanya ini?
Selalu kutuntut darimu jawabannya
Sungguh labirin ini begitu sunyi
Hampa nan gelap membuatku sesak
Tampak begitu menyeramkan
Tanpa dirimu wahai kasihkuLantas apa yang harus kuperbuat agar dapat melihat dirimu lagi?
Bergerak dan mencari jalan keluar?Sungguh labirin ini membuat ku bingung
Aku tersesat sendirian di dalamnya
Aku memilih untuk diam
Menunggu sinarmu datang
Sebagai petunjuk arah
Untuk keluar dari kebingungan iniKetahuilah surya...
Walau kutak dapat merasakan hangatnya sinarmu lagi
Kuharap diluar sana kamu masih bersinar terang
Menyinari setiap makhluk hidup
Menerangi setiap tempat terkecil sekalipun di dunia iniHingga nanti sinarmu dapat menemuiku
Membawaku keluar dari kebingungan ini
Lalu akupun dapat melihat dirimu lagiDan ketika aku dapat melihat sinarmu lagi setelah sekian lama
Aku akan berkata ; hai surya, bagaimana kabarmu?S.R.F
Jumat, 4 Agustus 2017
00.03 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
SERPIHAN HATI [SUDAH TERBIT]
PoetryKetika logika dan hati tidak sejalan. Ketika cinta mematahkan hati menjadi serpihan luka. Telah aku pungut serpihan itu dan mengumpulkan sisa cinta. Patahan hati ini aku satukan lagi melalui bentuk sajak yang berisi harapan cinta.