Diluar sana langit terlihat cerah
Tapi mengapa mendung dikamar ku?
Menciptakan rintik hujan yg perlahan menjadi deras
Mengalir begitu saja membasahi pipiDirimu lah alasan hujan ini turun
Sebelumnya kurasakan kemarau
Panas dihati mendengarmu bercerita tentang dia
Jatuh bangun kamu mengejar nya
Berkali-kali hatimu patah karena nya
Tapi senyuman itu selalu terlukis di bibirmuSenyuman yg membuatku jatuh hati padamu
Tidak dapatkah kau melihat mataku yg memandangmu penuh cinta?
Tidak dapatkah kau rasakan perhatian lebih yang sering kuberikan padamu?Ku ungkapkan rasa ini pun percuma
Dirimu tak akan menjadi milikku
Ku tuliskan sajak cinta padamu pun percuma
Dirimu tak akan pekaSaat ini aku terduduk disudut kamar
Berharap ke ajaiban datang
Berharap dirimu peka dengan perasaan iniKasih, namamu masih tertulis sebagai si pencipta luka
Shianatalli
Minggu, 6 Agustus 2017
11.52 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
SERPIHAN HATI [SUDAH TERBIT]
PoesíaKetika logika dan hati tidak sejalan. Ketika cinta mematahkan hati menjadi serpihan luka. Telah aku pungut serpihan itu dan mengumpulkan sisa cinta. Patahan hati ini aku satukan lagi melalui bentuk sajak yang berisi harapan cinta.