Detik terakhir tahun 2018 berakhir
Dengan memori di kepala
Aku kembali ke masa dua tahun lalu
Mataku masih setia melihat kembang api
Berwarna-warni seperti hidupkuMendadak semuanya menjadi gelap
Sebuah tangan menutupi mataku
Aku sudah tahu, tapi pura-pura terkejut
Selamat ulang tahun, bisiknya di telingakuRasanya sangat bahagia, tapi itu dulu
Malam tahun baru bersama pujaan hati
Tapi itu dulu, dua tahun yang lalu
Sebelum dia memutuskan untuk pergiSudah kupinta dia untuk pulang
Pulanglah, aku rindu, kataku di dalam hati
Mana berani aku terus terang padanya
Terlebih aku baru mengetahui
Rinduku bertepuk sebelah tanganNamun keyakinanku ini kuat
Atas kehendak-Nya suatu hari nanti
Aku akan menjadi rumah baginya
Tempatnya pulang dan menetap
KAMU SEDANG MEMBACA
SERPIHAN HATI [SUDAH TERBIT]
PuisiKetika logika dan hati tidak sejalan. Ketika cinta mematahkan hati menjadi serpihan luka. Telah aku pungut serpihan itu dan mengumpulkan sisa cinta. Patahan hati ini aku satukan lagi melalui bentuk sajak yang berisi harapan cinta.