Teruntuk si gadis bunga
Dari pria yg mengagumimu
Hitam rambutmu, merah bibirmu, putih kulitmu, harum tubuhmuGadisku
Bunga tetaplah bernasib bunga
Diluar sana tentu banyak kumbang mendekatimu
Tidak seperti diriku hanya berani memandangmu dari balik rumput hijauBungaku...
Dilihat dari jauhpun kau tetap terlihat cantik
Dirimu bercahayakan senja
Rupamu indah bak mawar
Dan tentu saja mawar memiliki duriKetahuilah gadis bunga
Aku lebih memilih memendam rasa ini dari pada mengungkapkan nya padamu
Bukan berarti ada bunga lain yang ku kagumiHanya saja hatiku belum siap tertusuk durimu
Hatiku belum siap berdarah karenamuAku sudah berjanji pada langit
Cintaku tak akan tenggelam layaknya senja
Aku sudah berjanji pada lautan
Ketika jiwa dan raga ini sudah benar-benar siap
Jangankan patah hati karenamu
Mati karena tertusuk durimupun aku relaBersabarlah kasih...
Waktu itu akan segera tiba
Waktu dimana aku menyatakan isi hatiku padamuDan ketika aku sudah mengungkapkan perasaanku
Percayalah tak akan ada kumbang lain yg berani mendekatimu, sayangku.Shianatalli
Senin, 7 Agustus 2017
12.43 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
SERPIHAN HATI [SUDAH TERBIT]
PoesíaKetika logika dan hati tidak sejalan. Ketika cinta mematahkan hati menjadi serpihan luka. Telah aku pungut serpihan itu dan mengumpulkan sisa cinta. Patahan hati ini aku satukan lagi melalui bentuk sajak yang berisi harapan cinta.