Karya : Pria Pecinta Mawar
Kau bagaikan setangkai bunga mawar
Indah, harum dan elok di pandang
Dirimu mekar sepanjang senja, sungguh menawan hati.Kenapa?!
Saat aku memberimu kasih sayang,
Kau malah membalas cintaku dengan duri.
Duri yang sengaja kau tancapkan.
Sungguh aku terluka.
Begitu sakit nan pedih rasa hati ini.Kenapa?!
Kau lukis hati ini dengan sayatan yang perih.
Tampak puas wajahmu melihat jiwaku terluka.
Tak sedikitpun kau beri aku kesempatan.
Untuk mengungkapkan kata cinta.Kenapa?
Kau memilih pergi setelah puas melukai hati ini.
Begitu sakit, luka ini abadi.
Tak akan pernah terobati.Selasa, 23 Januari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
SERPIHAN HATI [SUDAH TERBIT]
ŞiirKetika logika dan hati tidak sejalan. Ketika cinta mematahkan hati menjadi serpihan luka. Telah aku pungut serpihan itu dan mengumpulkan sisa cinta. Patahan hati ini aku satukan lagi melalui bentuk sajak yang berisi harapan cinta.