Kyuhyun POV
"Ehem...." Aku berdeham di depan pintu ruangan Seohyun. Terlihat dia sedang merapikan berkas-berkas yang ada di atas mejanya.
"Ini berkas yang kau minta, Kyuhyun-ssi. Aku sudah memerbaikinya," ujar Seohyun sambil memberikan kerlingan padaku.
"Jangan menggodaku, ingatlah ini kantor." Aku berbisik di telinganya dan kulihat mukanya memerah seperti kepiting rebus.
"Oppa," ujarnya dengan suara lembut.
"Ne?" Aku menatap matanya.
"Aku...." Seohyun menggantung kalimatnya. Aku sudah bisa menebak sesuatu yang ingin dikatakan olehnya.
"Aku juga mencintaimu. Sudah, aku akan kembali ke ruanganku. Satu jam lagi aku akan menjemputmu disini kita akan pulang bersama," aku mengelus puncak kepala Seohyun dan mengecup bibirnya sekilas lalu kembali ke ruanganku.
Handphone Seohyun berbunyi dan terdapat notifikasi message dari seseorang.
"Aku bahagia melihat kau bahagia, hyunie. Aku tidak akan mengganggumu lagi,"
Seohyun POV
Aku melirik arloji yang melingkar di pergelangan tanganku. Aku segera merapikan beberapa berkas yang masih berserakan diatas mejaku.
Tak lupa aku juga merapikan make up dan rambutku yang terurai. Setelah semuanya beres, aku segera mengambil handphone ku untuk mengirimkan message ke Kyuhyun Oppa.
"Aku disini. Kau tidak perlu menghubungiku," aku segera memalingkan wajahku. Terlihat Kyuhyun Oppa sudah berdiri di depan ruanganku sambil memasukkan tangan kirinya ke dalam saku celananya.
"Kita pulang sekarang, oppa?" Tanyaku sambil berdiri untuk menghampirinya.
"Kajja!" Kyuhyun Oppa menggenggam tanganku.
Kami berjalan menyusuri lobby kantor menuju tempat parkir. Kyuhyun Oppa terus menggenggam tanganku tanpa melepaskannya.
"Aku akan membawamu ke suatu tempat," ujar Kyuhyun Oppa sembari membukakan pintu mobil untukku.
"Gomawo, oppa. Kau akan mengajakku kemana?" tanyaku sambil masuk ke dalam mobil dan tersenyum.
"Kau lihat saja nanti," jawabnya sambil menutup pintu dan berlari kecil untuk mengisi kursi pengemudi.
Mobil kami melaju kencang membelah jalanan Kota Seoul. Langit sudah terlihat gelap hanya menyisakan sinar berwarna jingga di ufuk barat langit kota ini.
Dua jam kemudian kami tiba di halaman sebuah rumah. Rumah tersebut terlihat sangat mewah dan didesain khusus hanya dengan kaca untuk temboknya.
"Silakan tuan puteriku," ujarnya sambil membukakan pintu mobil dan tersenyum.
"Gomawo, oppa." Aku membalasnya dan segera turun dari mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Meeting is My First Love [COMPLETED]
FanfictionDua perusahaan ternama yg dipimpin oleh direktur muda harus dihadapkan dengan cinta segitiga yg melibatkan sekretaris cantik bernama yg sudah enam tahun bekerja di Kim Corp. Bagaimana akhir kisah cinta mereka? Akankah pemimpin Kim Corp yg dikenal di...