Just One Day

3.1K 248 3
                                    




Author POV

"karena ini hari terakhir jadi siswi pertukaran pelajar" gumam Eunbi memakai dasinya di depam cermin.

Merapikan seragam sekolah tercintanya. Seomu High School, ia sudah sangat merindukan sekolah itu terutama Wang Jackson.

Menyapa hangat kedua orang tuanya dan melahap nasi goreng kimchi buatan nyonya Hwang.

Selesai sarapan, Eunbi meraih tas punggungnya. "ah, eomma.. Tolong buatkan aku bekal" sahut Eunbi kembali ke meja makan.

Eunbi POV

Baiklah, untuk hari ini saja aku akan berbuat baik pada anak nakal itu. Aku terus menatap kotak bekal yang dibungkus rapi oleh eomma.

Lalu berdecak dengan apa yang kulakukan sekarang. Bisa-bisanya aku berniat memberi anak itu makan siang, padahal aku tidak pernah melakukan itu untuk seorang laki-laki.

Mungkin saat sudah kembali ke Seoumu aku harus membuatkan bekal untuk Jackson. Ide yang bagus, dan nanti aku akan membuatnya sendiri.

"annyeong yeppeo yeoja" aku sudah bisa menebak suara itu tanpa perlu menoleh, tidak menghiraukan dan terus berjalan seakan itu hanya angin lewat.

Aku segera menghentikan langkah saat merasa hangat di telapak tangan. "tanganmu dingin, lain kali gunakan mantel" ucapnya menarikku berjalan lagi.

"kau bisa melepaskan tanganku" ucapku datar sesampainya di kelas, "ah mian, aku terlalu senang menyentuh tanganmu"

"aish" desahku meliriknya sesaat.

Saat istirahat, aku dan Dahyun dipanggil ke ruang guru. Membicarakan tentang berakhirnya masa pertukaran pelajar dan bla bla bla.

Menurutku guru muda ini sangat bertele-tele, wajar untuk seorang pengajar bahasa.

Aku dan Dahyun hanya mengangguk di sela-selanya menjelaskan.

Suara bel masuk terdengar, karena terlalu lama di ruang guru untuk medengar penjelasan yang lebih mirip dongeng, aku dan Dahyun tidak sempat ke kantin.

Ralat, bukan kami. Hanya aku, karena beruntungnya Dahyun mendapat pelajaran kosong setelah istirahat.

Baru keluar ruang guru, tanganku sudah ditarik menuju sebuah ruangan. Ruangan yang sama saat pertama kali aku datang dan bertemu dengan tujuh siswa mengerikan itu.

Salah satunya sudah ada di hadapanku. Memamerkan gigi kelincinya yang menurutku cukup imut.

"sebaiknya kalian ke kelas" kata Jungkook, "kami juga ingin bolos"

"benar apa kata Seokjin" Jimin mengangguk setuju, "setidaknya kita jangan disini" ejek Yoongi melirik ke arahku

"baiklah, kami akan pergi" ucap Hoseok tersenyum geli, "kita hanya akan jadi obat nyamuk"

"ya dan mungkin aku akan membakarmu seperti obat nyamuk, Kim Taehyung" kata Jungkook menekankan nada bicaranya, "sudah-sudah ayo pergi" ajak Namjoon dan diikuti lima siswa lain.

Taehyung mengepalkan tangan seakan memberiku semangat. Apa-apan itu?

"kau pasti belum makan siang"

"aku punya sesuatu untukmu" kataku beranjak dari duduk dan berniat keluar, "biar aku yang ambil, kau tidak akan bisa keluar jika sudah masuk kelas"

Glass Bead In LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang