Eunbi POV
Aku benar-benar tidak mengerti Jeon Jungkook. Setelah kejadian di bioskop saat itu, ia kembali bersikap dingin padaku.
Apa mungkin aku terlalu kasar? Tapi wajar bukan jika perempuan melakukan itu bila tiba-tiba di peluk oleh orang lain?
Dia mengacuhkanku dan seperti tidak mengenal saat kami berpapasan. Hingga saat ini teman sebangku-ku tetaplah Jooheon.
Jungkook sepertinya sangat betah duduk dengan Yerim.
Yerin dan Yuna membawakan nampan makanan, mereka sedang berbaik hati mengambilkan makan siang.
"Eunha-yah, kekasihmu datang" ledek Yewon menunjuk ke arah tim bola, "kekasih? Sejak kapan?" Sujeong meneguk susu strawberry - nya
"aniya.. Kami belum resmi berkencan, doakan saja yang terbaik"
"tapi menurutku Park Jimin juga menyukaimu" ucap Yerin sembari mengangguk
"benar, anak bangtan itu selalu menatapmu... Bahkan sekarang" aku sedikit berbisik dan membuat mereka menoleh ke arah meja yang diduduki anak Bangtan, "memang aku ini populer jadi wajar saja jika dia menyukaiku" Eunha mengibaskan rambutnya
"kalian juga terlihat cocok" tambah Sujeong, "aku dengan dia? Anak bantet itu? No no no"
"sadar diri Eunha, kau paling pendek diantara kami" ejek Yuna membuat satu meja tertawa.
Tawaku memudar, pandangan mataku masih setia melihat ke arah dua meja yang ditempati anak Bangtan. Lebih tepatnya pandanganku fokus pada Jeon Jungkook.
Kim Yerim dan Kang Seulgi sedang duduk disana. Jungkook terlihat sangat bersahabat dengan Yerim, mereka semakin dekat.
"Eunbi! Kau bisa saja mematahkan sumpit itu" ucap Yerin, "Yak! Hwang Eunbi!" Yewon menepuk bahuku
"aku mau ke perpus dulu" kataku bangkit dari duduk dan membawa nampan ke dekat mesin pencuci.
Kebetulan sekali aku bertemu dengan Jackson. Ia memintaku duduk di dekatnya. Pantas saja aku tidak melihatnya saat di kantin tadi.
Ternyata Jackson jago dalam pelajaran matematika, aku mengikuti semua penjelasannya. Setidaknya aku mengerti.
Kami sesekali berbisik saat ingin berbincang karena sedang berada di perpus. Aku mencoba menahan tawa saat Jackson bertingkah konyol.
Di balik sisi cool-nya ternyata anggota tim bola ini sangat humoris. Aku kembali teringat dengan seseorang yang tak kalah humoris.
Walaupun aku jarang meresponnya, sejujurnya aku menyukai lelucon garing orang itu. Siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook.
Tepat saat bayangannya hinggap di kepalaku, tak lama dari arah pintu aku kembali tersenyun.
Tidak bertahan lama, seketika lengkungan tipis itu memudar saat melihat orang lain di dekatnya. Kim Yerim.
Mereka sudah seperti amplop dan prangko, kemanapun ada Jungkook pasti juga ada Yerim. Apa mereka sedekat itu? Atau jangan-jangan mereka sudah berkencan?
"aku harus ke kelas" Jackson mengangguk dan melemparkan senyum.
Aku mengekori Jungkook yang telah berpisah dengan Yerim di dekat toilet. Sekarang aku mengerti posisinya dulu, saat ia sering mengusikku.
![](https://img.wattpad.com/cover/115660874-288-k724242.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Glass Bead In Luv
Fiksi Penggemar[Complete] Berawal dari pertukaran pelajar.. Intro (begin) : 31 Juli 2017 Navillera (end) : 23 Oktober 2017 160917 #973 270917 #956 300917 #936 *ter-inspirasi dari MV / lirik bangchin yang dikembangkan (kayak roti 😅😂) ff ke sekian.. Enjoy!