Sunshine

2.2K 194 9
                                        

Jungkook POV

Baru sampai gerbang sekolah, aku sudah disuguhi pemandangan tidak enak.

Eunbi dan Jackson si anak bola itu. Mereka jalan bersama didepanku, masih pagi tapi moodku sudah buruk.

Bel masuk berbunyi. Untungnya ada Yerim yang bisa kuajak bicara, sementara enam temanku yang lain sudah sibuk dengan teman sebangku mereka.

Tujuan utamaku ke sekolah ini untuk mendekatkan diri pada Eunbi, tapi nyatanya? Malah lima orang itu yang sibuk pendekatan.

Mungkin hanya Namjoon yang mengerti. Dia tetap duduk sendiri dan tidak dekat dengan siapapun, padahal semenjak hari pertama cukup banyak siswi yang mengermuninya.

Kuakui Namjoon menarik. Apalagi lesung pipinya, manis sekali. Aku saja gemas ฅ'ω'ฅ.

"apa besok kau ada acara?" tanya Yerim mengejutkanku, "ani, weo?"

"kalau begitu kau mau menemaniku?"

"eodi?"

"toko buku" jawabnya tersenyum, "apa tidak ada tempat lain? Aku bosan dengan tempat yang berbau buku"

"ayolah.." Yerim menunjukkan aegyeonya, "arraseo arraseo, agyeo mu itu sangat menyentuh"

"bisa saja kau ini".

Saat bel istirahat, aku mengajak yang lain ke atap sekolah. Tidak ada tempat selain ini untuk berkumpul, aku jadi merindukkan bangtan High School .

Taehyung membaca komik yang ia bawa dari base camp, Hoseok malah tertidur setelah menguap beberapa kali.

Seokjin mendengarkan musik dari earphonenya, Namjoon dan Yoongi berbincang entah apa yang mereka bicarakan.

Jimin menghampiriku yang sedang duduk di tepi pembatas. "jangan bunuh diri"

"kau pikir aku bodoh? Menikmati angin lebih enak jika begini" ucapku memejamkan mata, "kau pernah merasakan cinta bertepuk sebelah tangan?"

"kau menyindirku?" aku menatap sinis padanya, "aish, aku sedang mengalaminya"

"Geotjimal.. Apa Jung Eunha itu? Kau suka padanya dan sudah mengatakan perasaanmu tp dia menolak dan memilih bersama orang lain? Lucu sekali kau ini..

Itu lebih mirip drama dan cerita novel" ejakku, "karena memang itulah yang terjadi"

"jinjja?? Kau menembaknya lalu ditolak? Ahh pasti menyakitkan" aku menggeleng dan menepuk bahu Jimin, "kau tidak sadar? Nasibmu lebih parah dariku.. Kau jauh-jauh kemari untuk Eunbi dan tidak dapat hasil"

"Ya Park Jimin"

"kita ini tidak berbeda jauh, jadi jangan saling mengejek" Jimin menatap ke depan dan aku mengikutinya.

Benar juga apa kata Jimin. Butuh perjuangan untuk bisa datang ke Seomu High School, walaupun aku belum tau apa yang appa inginkan.

"aku merindukkan Bangtan High School" sahutnya, "nado.."

"aku merindukan masa hukuman membersihkan toilet" katanya lagi yang membuatku menggeser posisi menjauh darinya.

Flashback on

Aku sudah duduk di dekat kolam dengan appa yang masih asik memainkan gadgetnya. Maklumi saja, orang sibuk.

Sebelum duduk di dekatnya, aku membuat teh hangat. "katakan saja"

Glass Bead In LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang